Rishi Sunak, Minoritas Pertama di Pucuk Pemerintahan Inggris

Rishi Sunak, Minoritas Pertama di Pucuk Pemerintahan Inggris
Pemimpin baru Partai Konservatif Inggris Rishi Sunak melambaikan tangan di London, Inggris, Senin (24/10/2022). Sunak akan menjadi Perdana Menteri Inggris menggantikan Elizabeth Truss. ANTARA FOTO/REUTERS/Henry Nicholls/rwa.

jpnn.com, LONDON - Tepat ketika penyakit prasangka rasial yang akut menghinggapi banyak bagian dunia sehingga mencampakkan inklusivitas dan toleransi, Inggris memilih seorang pemimpin dari kalangan minoritas, Rishi Sunak.

Memang bukan dari sistem pemilihan langsung, naik berkuasanya Rishi Sunak sungguh angin segar untuk masyarakat inklusif dan tatanan demokrasi yang meninggikan persamaan dan kesetaraan, bukan semata bersandar kepada mayoritas karena kesamaan ras, agama, suku, dan sejenisnya.

"Sungguh tonggak terobosan dan itu penting," kata Presiden Amerika Serikat Joe Biden menanggapi kemenangan Rishi Sunak.

Biden tak berlebihan karena keterpilihan Sunak memang tonggak bersejarah, terlebih bagi dunia yang sudah terlalu bising suara-suara yang membelah masyarakat karena lebih mementingkan asal suku dan etnisnya.

Rishi Sunak adalah antitesis untuk apa yang terjadi di Italia, Swedia, dan sudut-sudut Eropa lainnya yang digoreng oleh politik kebencian karena suku, agama, ras, dan aliran.

Atmosfer politik yang busuk seperti itu terjadi di mana-mana, termasuk di Amerika Serikat yang awal November nanti menggelar pemilu sela untuk memilih anggota DPR dan sebagian anggota Senat, dan sudah dipanaskan oleh kampanye-kampanye yang memuat ujaran kebencian.

Cara Sunak naik berkuasa pun terlihat indah karena bukan saja menguatkan predikat Inggris sebagai negeri toleran yang meninggikan inklusivitas dan kesetaraan, melainkan juga dibarengi oleh sikap dua pesaingnya yang tampak sengaja memberi jalan kepada Sunak yang berdarah India ini untuk memimpin Inggris.

Awal Juli lalu, Sunak kalah dalam pemungutan suara dalam Partai Konservatif yang menguasai parlemen Inggris, ketika mereka tengah mencari pengganti Boris Johnson yang dipaksa mundur dari jabatan Perdana Menteri karena mosi tak percaya di dalam partai ini.

Rishi Sunak adalah antitesis untuk apa yang terjadi di Italia, Swedia, dan sudut-sudut Eropa lainnya yang digoreng oleh politik kebencian karena SARA

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News