Rishi Sunak, Minoritas Pertama di Pucuk Pemerintahan Inggris
Sunak mendapatkan dukungan besar dari Partai Konservatif di parlemen, namun kalah dalam pemungutan suara tingkat anggota Partai Konservatif sehingga melapangkan jalan Menteri Luar Negeri Liz Truss menjadi pengganti Johnson sebagai Perdana Menteri Inggris.
Namun Liz Truss hanya bertahan 45 hari setelah gebrakan kebijakan ekonominya malah mengguncang pasar modal dan lalu memicu pemberontakan dari dalam Partai Konservatif di parlemen sehingga membuat dia kehilangan mandat untuk kemudian mundur.
Sunak kemudian maju lagi guna mencoba memimpin partainya meski berhadapan dengan Boris Johnson yang mantan Perdana Menteri dan Penny Mordaunt yang pemimpin Majelis Rendah.
Sunak berhasil mendapatkan minimal 100 suara anggota parlemen Konservatif yang membuatnya mendapatkan tiket mengikuti pemilihan Ketua Partai Konservatif. Kini, dia tinggal mengikuti pemilihan tingkat anggota Partai Konservatif.
Uniknya sebelum mencapai sana, Penny Mordaunt dan Boris Johnson mundur dari pencalonan.
Jelas kedua tokoh ini berusaha memberi jalan kepada Sunak untuk memimpin Partai Konservatif.
Kedua orang ini juga tak hanya memuluskan jalan Sunak ke Downing Street 10 (kantor Perdana Menteri Inggris), namun juga memuluskan jalan kepada toleransi dan inklusivitas.
David Cameron
Rishi Sunak adalah antitesis untuk apa yang terjadi di Italia, Swedia, dan sudut-sudut Eropa lainnya yang digoreng oleh politik kebencian karena SARA
- Pep Guardiola Yakin Southgate Bisa Membawa Inggris jadi Juara Euro 2024
- Ampuh Lumpuhkan Serangan Iran, Iron Dome Israel Bikin Inggris Kepincut
- Dunia Hari Ini: Petani di Inggris Berdemo dengan Konvoi Traktor ke Pusat London
- Brasil Mempermalukan Inggris, Jerman Menampar Prancis
- Inggris Diminta Kembalikan Aset dan Manuskrip Asli Milik Sri Sultan Hamengku Buwono II
- Inggris Panggil Dubes Rusia Setelah Musuh Putin Tewas di Penjara