Risiko berkendara di Jakarta

Risiko berkendara di Jakarta
Risiko berkendara di Jakarta

Risiko berkendara di JakartaSEPERTI halnya orang yang pulang pergi setiap hari untuk bekerja di Jakarta, setiap hari nyawa saya juga dalam bahaya dengan melintasi salah satu dari perlintasan kereta api tersibuk di kota ini.

Sedihnya, kecelakaan mengerikan awal bulan Desember ini di persimpangan Bintaro, Pesanggrahan adalah tragedi yang diibaratkan menunggu waktu untuk terjadi.

Pasalnya, dengan jalan-jalan kota yang berubah menjadi sangat ramai, menjadi penyebab kemacetan kendaraan yang menumpuk di salah satu dari banyak perlintasan yang tidak layak.

Baca Juga:

Sebut saja persimpangan menuju Pondok Betung berada di jalur kereta api Parung Panjang / Serpong-Tanah Abang. Fakta bahwa korban kecelakaan adalah kendaraan pengangkut bensin Pertamina, kemudian membuat tragedi ini lebih eksplosif.

Ironisnya, tempat kecelakaan itu terjadi sekitar 200 meter dari lokasi kecelakaan kereta yang paling mengerikan di Indonesia, yaitu tragedi Bintaro tahun 1987 yang menewaskan lebih dari 150 orang dan menyebabkan korban luka-luka berjumlah dua kali lipatnya.

Tentu saja, peristiwa ini menjadi peringatan serta panggilan bagi pemerintah untuk membangun jalan bawah tanah dan jembatan layang.

Baca Juga:

Termasuk kepastian yang diperlukan dari perencana kota setempat tentang pembangunan bypass di persimpangan.

Namun kenyataannya, mau tak mau untuk saat ini dan dalam waktu ke depan banyak warga Jakarta dipaksa untuk mengambil risiko terhadap nyawa mereka masing-masing.

SEPERTI halnya orang yang pulang pergi setiap hari untuk bekerja di Jakarta, setiap hari nyawa saya juga dalam bahaya dengan melintasi salah satu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News