Thailand .

Thailand .
Thailand .

Thailand .Thailand saat ini tengah mengalami gejolak politik layaknya “Groundhog Day”, film yang dibintangi Bill Murray ini menceritakan sang tokoh utama terbangun setiap pagi berada kembali ke hari-hari sebelumnya, terus berulang-ulang.

Namun di Thailand, perayaan “Groundhog Day” juga berarti hari “Kaus Merah” atau “Kaus Kuning”  -tergantung pada musim politik. Sudah jelas, keduanya kekanak-kanakan dan destruktif.

Kali ini (dan seperti tahun 2010 kemarin), aksi protes telah melumpuhkan Bangkok, membuat pertumbuhan ekonomi yang sedang berjalan, mandeg seketika dan akibat lainnya termasuk menyebabkan korban jiwa.

Aksi tahun 2010 menyebabkan angka kematian naik sangat cepat –mencapai 90 rakyat sipil, termasuk lebih dari 2000 orang luka-luka selama tindakan keras militer berlangsung.

Garis perbedaan antara dua kelompok  -Kaus Merah dan Kaus Kuning- sangat mencolok. Kelompok Kuning (umumnya berbasis di perkotaan, konservatif dan royalis) membenci apapun dari Shinawatra.

Hal yang sama juga berlaku pada Kaus Merah pendukung Shinawatra.

Baca Juga:

Siklus kekerasan yang terjadi dipicu oleh upaya PM Yingluck Shinawatra (adik mantan PM Thaksin) mengusulkan rancangan UU Amnesti yang berguna membuka pintu kepulangan Thaksin.

Inisiatif yang salah waktu ini jelas memicu badai politik. Karena kesalahan perhitungan, kubu Kaus Kuning berani dan tengah berusaha menggulingkan pemimpinnya yang terpilih oleh pemilu demokrasi ini.

Thailand saat ini tengah mengalami gejolak politik layaknya “Groundhog Day”, film yang dibintangi Bill Murray ini menceritakan sang tokoh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News