Risiko Fiskal Mengancam APBNP 2012
Kamis, 08 Maret 2012 – 13:06 WIB
JAKARTA - Pemerintah mewaspadai risiko fiskal dalam RAPBN Perubahan 2012. Menkeu Agus Martowardojo mengatakan pemerintah telah menggunakan bantalan yang cukup untuk menjaga agar anggaran tetap kredibel dan sehat."Risiko itu selalu tinggi, khususnya sekarang-sekarang ini," kata Menkeu Agus Martowardojo di kantornya.
Meski demikian, lanjut dia, pemerintah tetap optimistis bisa mengejar target pertumbuhan 6,5 persen. Agus mengakui, sejumlah lembaga keuangan multilateral memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 6,1 persen hingga 6,2 persen.
Baca Juga:
"Tapi kalau kita akan memberikan fokus kepada percepatan anggaran, memperbaiki infrastruktur, dan melaksanakan MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) , itu kita harapkan bisa mencapai 6,5 persen," kata Menkeu.
Menkeu mengatakan, disiplin fiskal Indonesia masih cukup baik. Menurut Agus, percepatan pengajuan RAPBNP bukan hanya untuk merespons lonjakan harga minyak mentah. "Tapi juga ingin memberikan stimulus untuk pembangunan infrastruktur itu kita lakukan APBN perubahan ini," katanya.
JAKARTA - Pemerintah mewaspadai risiko fiskal dalam RAPBN Perubahan 2012. Menkeu Agus Martowardojo mengatakan pemerintah telah menggunakan bantalan
BERITA TERKAIT
- Barang Impor Murah Jadi Masalah, Pemerintah Perlu Lakukan Hal Ini
- Tebar Berkah Ramadan, Mandiri Group Santuni 57.000 Anak Yatim dan Duafa
- Bea Cukai Lepas Ekspor Kabel Fiber Optik dari KEK Kendal
- Perputaran Uang Selama Idulfitri Diperkirakan Mencapai Rp 157,3 Triliun
- ENTREV Proyeksikan Harga Baterai Kendaraan Listrik Bakal Makin Turun
- Jurangmangu Tunnel Permudah Akses ke Bintaro Jaya Xchange