Rival Gibran di Pilkada Solo Hanya Sebagai Calon Boneka?

Salah satunya datang dari sejumlah orang yang baru-baru ini menyatakan KTP mereka digunakan secara paksa sebagai syarat dukungan pasangan Bajo.
“Kami mengikuti tahapan dari KPU. Tahap pertama kami mengumpulkan KTP dukungan. Kami tidak dapat mengecek satu-satu apakah itu riil atau tidak, bahwa KTP yang masuk kami anggap riil,” ujarnya.
Apabila pemilik KTP menyatakan tidak mendukung maka dinyatakan oleh KPU bahwa dukungan KTP itu tidak memenuhi syarat. “Secara unsur dari awal kami niatkan tidak menipu siapa pun.
Pasangan Bajo ini maju menjadi bakal calon wali kota dan wakil wali kota berkat dukungan organisasi masyarakat bernama Tikus Phiti,” tandasnya.
Meski optimistis dan yakin sebagian masyarakat menginginkan perubahan, tetapi dia juga ragu karena Bajo harus menanggung tugas berat.
“Dilihat dari kacamata matematika berat. Kami independen, belum pernah ikut alur politik, lawannya anak presiden. Power jelas punya, dan uang mungkin banyak. Seperti semut lawan gajah,” ujarnya. (rs/irw/per/JPR)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Pilkada Solo memunculkan pasangan Bagyo Wahyono-F.X. Suparjo lewat jalur independen untuk melawan pasangan Gibran-Teguh Prakosa.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Hasil Survei Rumah Politik Indonesia: Mayoritas Publik Puas dengan Kinerja Wapres Gibran
- Aspirasi Purnawirawan TNI Perlu Disikapi Serius, Kecuali soal Pemakzulan Wapres
- Doli Golkar Nilai Tak Ada Alasan Kuat Buat Copot Gibran bin Jokowi
- Pemakzulan Gibran Pakai Alasan Pilpres, Pengamat: Prabowo Seharusnya Terdampak Juga
- Punawirawan TNI Usul Wapres Gibran Dicopot. Legislator: Mereka Tak Mau Bangsa Ini Rusak
- Arief Poyuono: Harus Ada Alasan Kuat untuk Menggulingkan Gibran