Rival Gibran di Pilkada Solo Hanya Sebagai Calon Boneka?

Rival Gibran di Pilkada Solo Hanya Sebagai Calon Boneka?
Duet Bagyo Wahyono dan F.X. Suparjo (Bajo) yang menantang Gibran Rakabuming - Teguh Prakosa pada Pilkada Kota Surakarta 2020. Foto: ANTARA/Bambang Dwi Marwoto

jpnn.com, SOLO - Bagyo Wahyono dan F.X. Suparjo (Bajo) tak dapat menyembunyikan raut muka bahagia setelah KPU Surakarta menyatakan keduanya dinyatakan lolos verifikasi vaktual, Jumat kemarin (21/8).

Meski demikian, lolosnya Bagyo Wahyono dan Supardjo lewat jalur independen di Pilkada Solo sempat diragukan. Stigma calon boneka pun sempat muncul.

Soal tudingan pasangan ini sebagai calon boneka demi memuluskan langkah putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka memenangi pilkada 9 Desember mendatang, tim Bajo menanggapi santai.

Mereka menegaskan jika Bajo adalah bakal calon yang masih memiliki peluang melawan hingga memenangkan pertarungan melawan Gibran-Teguh Prakosa yang diusung PDIP.

“Selentingan bahwa Bajo ini hanya setingan, dianggap boneka atau apa pun itu sama sekali tidak benar. Karena kami persiapan lebih dari satu tahun yang lalu,” kata Penanggungjawab Tim Pemenangan Bajo, Budi Yuwono.

Diakui Budi, tudingan-tudingan bahwa Bajo hanya boneka yang digunakan untuk menghindarkan Gibran-Teguh melawan kotak kosong itu kerap muncul.

“Ada tudingan bahwa kami ini boneka agar mereka dapat menghindari kotak kosong. Padahal kami yakin kita lewat jalur independen karena kami memang dari masyarakat kecil,” imbuhnya.

Kendati demikian, dia tak memungkiri bahwa prosesnya memang tidak mudah. Upaya dari pihak lain yang mencoba merintangi Bajo untuk dapat maju pilkada semakin banyak.

Pilkada Solo memunculkan pasangan Bagyo Wahyono-F.X. Suparjo lewat jalur independen untuk melawan pasangan Gibran-Teguh Prakosa.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News