Riza Patria: Persiapkan Sejak Dini Dalam Era Perebutan Energi

Riza Patria: Persiapkan Sejak Dini Dalam Era Perebutan Energi
Ahmad Riza Patria. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com, TERNATE - Saat memberi Sosialisasi Empat Pilar di hadapan ratusan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, anggota MPR dari Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria, mengungkapkan jumlah penduduk di muka bumi ini dari tahun ke tahun mengalami pertambahan yang sangat pesat. Mulai dari 1 miliar jiwa hingga di tahun 2017, mencapai 8 miliar jiwa.

"Sementara kapasitas bumi, idealnya 3 sampai 4 miliar jiwa," ujar Riza Patria di Kota Ternate, Maluku Utara, Rabu (30/8).

Menurutnya, salam situasi tidak jumlah penduduk, setiap detik dan jam, ada anak-anak yang meninggal. Dalam setahun ada 15 juta anak meninggal. "Mereka meninggal karena kelaparan dan kemiskinan," ujar Riza.

Dalam sosialisasi tersebut, kata dia, di negara-negara Timur Tengah, Iran, dan Ukraina, dalam sehari dihasilkan puluhan juta barrel minyak. Meski Timur Tengah kaya minyak namun Riza mengakui di situlah konflik antarnegara dan antar suku terjadi.

"Sesungguhnya konflik terjadi karena perebutan energi," ungkapnya.

Energi minyak itu disebut akan habis pada tahun 2056. Habis disebabkan konsumsi energi naik sebanyak 41 persen. Energi fosil disebut sebagai energi yang tak bisa diperbarui.
Bila di negara Timur Tengah kaya akan minyak maka di negara-negara di lintasan equator, seperti Indonesia, merupakan daerah yang kaya karena kesuburan tanah.

"Negara ini mempunyai masa cocok tanam sepanjang tahun," paparnya.

Lebih lanjut dipaparkan, pada tahun 2043, jumlah penduduk diprediksi mencapai 12,3 miliar jiwa. Dari jumlah penduduk sebanyak itu, 9,8 miliar jiwa tinggal di daerah non-equator, sedang 2,5 miliar jiwa tinggal di daerah equator. “Inilah yang akan menjadi masalah ke depan," ungkapnya.

Saat memberi Sosialisasi Empat Pilar di hadapan ratusan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, anggota MPR dari Fraksi Partai Gerindra,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News