Rizal GSM: Guru di Australia Cara Mengajarnya seperti Film Laskar Pelangi, Indonesia Bagaimana?

Rizal GSM: Guru di Australia Cara Mengajarnya seperti Film Laskar Pelangi, Indonesia Bagaimana?
Founder GSM Muhammad Nur Rizal dalam Ngkaji Pendidikan bertema Ruang Ketiga di Pendidikan. Foto tangkapan layar akun YouTube Smki Solo

Menurut Rizal GSM, sapaannya, mal-mal bisa jadi ruang ketiga. Namun, masalahnya itu diperuntukkan bagi mereka kalangan menengah ke atas. 

Yang dibutuhkan itu ruang ketiga yang setara dan bukan diprivatisasi kelompok elit dan kaya. Ketika ruang kesetaraan itu dikapitalisasi, maka tidak semua orang bisa mengaksesnya.

Misalnya, kata Rizal, ada ruang kelas bagus, tetapi yang bisa masuk hanya siswa tertentu, sehingga namanya bukan kesetaraan. 

Contoh lainnya, punya sekolah megah, tetapi tidak ada interaksi guru dan murid.

"Itu juga namanya bukan ruang kesetaraan," cetusnya.

Lebih lanjut dikatakan lulusan doktor dari Monash University ini, interaksi dan kesetaraan itu penting juga adanya ritual kebersamaan merasa senasib sepenanggungan. Kemudian, orang bisa menjadi dirinya sendiri karena orang tidak bisa mencapai versi terbaiknya kalau tidak bisa menjadi dirinya sendiri. 

"Karenanya agama memerintahkan berpuasa agar kita bisa menjadi versi terbaik menurut diri kita sendiri," ucapnya. 

Yang terakhir, tambah alumnus Universitas Gadjah Mada (UGM) ini, suasana harus rileks, sehingga bisa menjadikan orang kreatif. Ini bisa dilakukan semua orang.

Rizal GSM mengatakan guru di Australia cara Mengajarnya seperti Film Laskar Pelangi, guru Indonesia bagaimana?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News