RMS Menggugat, SBY Batal Melawat

RMS Menggugat, SBY Batal Melawat
Batal Ke Belanda : Presiden SBY saat mengumumkan pembatalan kunjungan ke Belanda di Lanud Halim Perdanakusumah kemarin (5/10). Foto: Ridlwan/ Jawa Pos
Sedianya, kunjungan Presiden dilaksanakan mulai hari ini hingga 9 Oktober mendatang. Kunjungan itu dimaksudkan untuk membahas kerjasama Indonesia-Belanda di bidang ekonomi, pendidikan, dan budaya. Rencananya, bersamaan dengan kunjungan kenegaraan itu juga akan ditandatangani pula dokumen kemitraan komprehensif (comprehensive partnership) antara kedua negara.

Sebelumnya sejumlah media asing melaporkan bahwa Kelompok RMS telah menyusun permintaan khusus kepada pemerintah Belanda agar Presiden SBY ditahan dalam kunjungan kenegaraan ke Belanda, 5-9 Oktober mendatang. Tuntutan itu disampaikan melalui pengadilan dengan prosedur hukum.

Pria yang ada di balik permintaan itu mengaku sebagai Presiden RMS John Wattilete adalah seorang advokat. Pernyataan Wattilete itu juga disebarluaskan melalui teleteks di televisi publik NOS, Sabtu (2/10) silam.  "Wattilete menginginkan agar Presiden RI menjelaskan di mana mantan Presiden RMS Soumokil dimakamkan," ujar Faiza.

Lebih lanjut mantan juru bicara Kemenlu itu mengatakan bahwa apa yang ditempuh Wattilete adalah semata-mata sarana publisitas RMS. Pemerintah Belanda, kata Faiza, telah menegaskan bahwa dalam kunjungan kenegaraan ke Belanda, Presiden RI akan mendapatkan imunitas dan pengamanan penuh layaknya tamu kepala negara lain. "Ditegaskan oleh Pemerintah Belanda bahwa dalam kunjungan kenegaraan ke Belanda, Presiden RI akan full immunity dan full protection," kata dia.

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membatalkan rencana lawatannya ke Belanda untuk memenuhi undangan Ratu Belanda dan Perdana Menteri Belanda.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News