RNI Siap Akuisisi Lahan Ternak

RNI Siap Akuisisi Lahan Ternak
RNI Siap Akuisisi Lahan Ternak

Namun, dia mengaku juga sedang menjajaki perusahaan-perusahaan peternakan di New Zealand. Di negara tersebut, dia sudah menemukan peternakan dengan kisaran lahan 5 ribu " 25 ribu hektare. Hal tersebut dilakukan jika ternyata ada tindakan pelarangan dari pemerintah Australia.

"Sebenarnya pemerintah dan peternak sapi tidak ada masalah. Hanya ada beberapa politisi saja yang protes. Tapi, kami tidak mau merespon. Kita fokus membantu pemrintah menjaga stok sapi mendatang. Kalau memang terhalang dengan politik, otomatis harus cari alternatif," terangnya.

Ketakutan yang diungkapkan oleh politisi tersebut pun juga dinilai tak berdasar. RNI pun sudah mengungkapkan bahwa komitmennya adalah fokus membeli sapi. "Fokusnya beternak sapi. Bukan menginvasi, kan ada ketakutan kalau orang Indonesia beli lahan 1 juta hektare namanya menginvasi," ujarnya.

Meski secara politik masih belum pasti, dia optimistis rencananya bisa terealisasi akhir Januari 2014. "Saya harap waktu itu  sudah bisa mengirim sapi. Targetnya adalah  10 ribu sapi per bulan. Terdiri dari seribu ekor sapi betina produktif , dua ribu ekor sapi pedet, tiga ribu ekor sapi bakalan, dan empat ribu ekor sapi siap potong," rincinya.

 Secara finansial pun Ismed mengaku sudah siap. Untuk rencana tersebut, pihaknya sudah mengalokasikan RP 350 miliar.

"Tapi saya yakin tidak sebesar itu yang terpakai kurang dari Rp 100 miliar.Karena kami hanya akuisisi 51 persen dari total saham. Nah dari proses situ, dana internal kami hanya 30 persen. Sisanya, kami sudah mendapatkan pendanaan perbankan di Australia melalui fund manager disana," tambahnya. (bil)

JAKARTA - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) tinggal selangkah lagi mengakuisisi perusahaan peternakan di Australia. Perusahaan pelat merah itu


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News