Robert Kardinal Sebut Masyarakat Papua Kecewa dengan Pelaksanaan Pemekaran

Pemekaran juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi pelayanan publik dan mempercepat distribusi pembangunan di wilayah yang luas dan geografisnya beragam.
Rakyat Papua pun sebenarnya sangat senang dengan adanya pemekaran ini.
"Namun ketika dilaksanakan, ternyata tidak melalui perencanaan yang baik. Ini yang membuat masyarakat Papua kecewa. Pemekaran sama sekali belum berdampak bagi pembangunan di Papua," sesalnya.
Bendahara MPR For Papua ini menjelaskan, sejak dua tahun resmi menjadi provinsi baru,
kantor pemerintahan 4 Provinsi DOB Papua belum terbangun sama sekali. Kantor resmi Pemerintah daerah, kantor DPRP, MRP, hingga kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sangat sepi dari pembangunan.
Situasi ini pula yang membuat Pemerintahan baru hasil Pilkada sulit bekerja.
"Kapan mereka bisa langsung kerja, bisa melayani rakyat kalau kantornya saja numpang sana-numpang sini," sesal Robert
Robert tidak habis pikir, pembangun infrastruktur di provinsi pemekaran baru ini sangat sulit sekali dilaksanakan. Belum lagi, ternyata banyak kepala dinas ini masih berstatus Pelaksana Tugas (Plt).
Robert J Kardinal kecewa berat infrastruktur dan sistem pelayanan di daerah otonomi baru hasil pemekaran Papua & Papua Barat
- Dukungan PT Advance Medicare Corpora Wujudkan Pelayanan Medis THT di Sorong
- Rakit Bom Mortil Bekas Peninggalan Perang Dunia ke II, Nelayan Tewas Mengenaskan
- 5 Berita Terpopuler: Perkembangan Terbaru RPP Manajemen ASN, Masih Misterius, Ada Kata Insyaallah
- Ikut Cari Iptu Tomi Marbun, Ketua Komnas HAM Papua Diberondong KKB
- Bupati Raja Ampat Tegaskan Gerakan NFRPB Bertentangan dengan Konstitusi
- Tokoh Masyarakat Papua Dukung Aparat Tindak Tegas OPM