Robot Pemanjat Pohon dari Universitas di Hongkong

Bisa Bergerak Selincah Binatang, Sanggup Bertengger selama Tiga Jam

Robot Pemanjat Pohon dari Universitas di Hongkong
Robot Pemanjat Pohon dari Universitas di Hongkong
Lam Tin-lum, mitra Xu dalam mengembangkan Treebot, menjelaskan bahwa robot yang mampu mengangkat beban tiga kali lipat berat tubuhnya itu juga bisa mendeteksi usia sebuah pohon. Caranya adalah mendeteksi kekeroposan batangnya. "Ini kontribusi yang sangat penting. Dengan demikian, insiden fatal seperti yang menimpa Kitty Chong Chung-yin tak perlu terjadi lagi," katanya mengacu pada kematian remaja 19 tahun itu setelah terjatuh dari pohon belum lama ini.

Setelah Treebot membaca usia pohon tertentu, pejabat berwenang bisa memasang papan peringatan agar manusia tak memanjatnya. Alhasil, cedera ringan hingga fatal akibat memanjat pohon bisa dihindari.

Tetapi, hal itu ditepis Jim Chi-yung, pakar ilmu botani The Chinese University of Hongkong. Dia menganggap Lam berlebihan. "Tak perlu robot untuk mendeteksi usia pohon atau kekeroposan batangnya. Bahkan, hal tersebut bisa diukur tanpa harus memanjat pohon," katanya.

Kendati demikian, dia menyambut baik lahirnya Treebot dari tangan kreatif Xu dan Lam serta tim mereka. Robot canggih tersebut, ungkap Jim, harus dapat dimanfaatkan untuk hal lebih penting. "Bukan mendeteksi ada tidaknya masalah, tapi mengumpulkan sebanyak mungkin data demi mengatasi masalah yang ditemukan," usulnya. Apalagi, Treebot juga dilengkapi dengan kamera yang bisa langsung mengirimkan gambar yang ia tangkap ke layar monitor. (berbagaisumber/hep/dwi)

Teknologi robot telah berkembang pesat dan digunakan dalam berbagai bidang. Selain bisa menari atau melakukan banyak pekerjaan manusia, ada robot


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News