Rock in Solo jadi Panggung Kampanye Atasi Kerusakan Lingkungan

Momentum lain yang mencuri perhatian adalah peluncuran video klip "Prahara Jenggala" hasil kolaborasi Trend Asia dengan Down For Life, band metal asal Surakarta.
Video itu mengangkat kisah perjuangan masyarakat adat Dayak Kualan Hilir di Kalimantan Barat melawan ancaman perampasan lahan.
“Sebagai musisi, kami ingin menyuarakan bahwa kerusakan lingkungan tidak mengenal batas wilayah,” ungkap vokalis Down For Life, Stephanus Adjie.
Dia mengatakan, masyarakat adat Dayak di Kualan Hilir, Kalimantan Barat, kini terancam kehilangan hutan yang selama ini menjadi sumber kehidupan mereka.
Sebab, perusahaan menguasai lahan hanya satu kilometer dari desa mereka.
Pengampanye Bioenergi Trend Asia, Amalya Oktaviani, menegaskan bahwa kasus Kualan Hilir hanyalah salah satu contoh dari masifnya deforestasi di Indonesia.
Dampaknya meluas dari hilangnya biodiversitas hingga meningkatnya emisi karbon yang memperburuk krisis iklim.
“Kita butuh energi bersih dan pengelolaan hutan berbasis komunitas sebagai solusi nyata menghadapi krisis ini,” tegas Amalya.
Rock in Solo jadi panggung kampanye mengatasi kerusakan lingkungan melalui pemutaran film. Simak selengkapnya
- Hari Bumi 2025, Telkom Gelar Konservasi Lingkungan Secara Serentak di Indonesia
- Remaja Pembaharu Ashoka Tawarkan Solusi Kreatif Bagi Masalah Sosial dan Lingkungan
- Wujudkan Keberpihakan pada Ekosistem, Pelindo Mulai Restorasi Pesisir Tahap Dua
- Menteri Hanif Faisol Keluarkan Aturan Pembayaran Jasa Lingkungan
- Gagasan Kapolda Riau untuk Lingkungan Diapresiasi
- NEC Indonesia Laporkan Dampak Positif Penanaman 6.250 Pohon bagi Lingkungan