Rocky Gerung: Komnas HAM Perlu Zig-Zag agar Tak Disensor Negara
"Jadi yang ditemukan Komnas HAM itu berguna sebagai pembuktian nanti di pengadilan. Namun, bagaimanapun itu sudah diucapkan, paling tidak ada pikiran alternatif di publik tidak sekadar versi dari negara," tuturnya.
Rocky juga meminta masyarakat untuk memahami Komnas HAM itu tidak mungkin independen sepenuh-penuhnya. Lantaran mereka dipilih secara politis.
Komnas HAM kata Rocky juga punya acuan ke statuta internasional sehingga tetap dilindungi dengan dua cara. Yaitu dilindungi keyakinan masyarakat Indonesia sendiri. Juga oleh opini publik internasional.
"Nah, di dalam keadaan itu, Komnas HAM kadang kala perlu zig-zag. Karena kalau terlalu keras mungkin dia enggak bisa lagi mendapat legitimasi untuk bicara di publik internasional karena nanti ada sensor negara," pungkas Rocky Gerung.(esy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Pengamat dan filsuf Rocky Gerung memberikan apresiasi pada Komnas HAM karena bisa membuka fakta kematian enam Laskar FPI.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Tenaga Honorer Laporkan Dirut RSUD Sibuhuan ke Komnas HAM
- Rohingya, Mencari Tempat Berlindung
- Banyak Kepala Daerah Tidak Netral Selama Pemilu 2024, Komnas HAM: Politik Uang
- Catatan Komnas HAM: Ratusan Tenaga Kesehatan Kehilangan Hak Pilih Pas Pemilu 2024
- Pantau Pemilu 2024, Komnas HAM Ungkap Persekongkolan 12 Kades di Sidoarjo
- Komnas HAM Minta Warga Gunakan Hak Pilih Pemilu Secara Kritis