Romo Hariyanto Pimpin Misa untuk Mengenang 40 Hari Emmanuel Setiyono Meninggal Dunia

“Mama dan Papa saat meninggal banyak yang datang melayat. Tetangga pada datang untuk mendoakan meskipun beda agama. Mereka bilang Papa dan Mama baik,” ujar Widya.
Foto bersama anak-anak dan matu serta cucu dari almarhum Emmanuel Setiyono dan almarhumah Maria Magdalena Suharningsih. Foto: Friederich Batari/JPNN.com
Sementara itu, Antonius Heru Sulistiono selaku putra bungsu dari almarhum dan almarhumah Setiyono menuturkan pengalaman kepada kedua orang tuanya.
Heru sapaan akrabnya mengaku sangat dekat kepada ibundanya. “Kalau Mama, saya susah mengungkapnya. Saya sangat dekat kepada mama,” ujar Heru.
“Kalau ada apa-apa (masalah, red), saya ceritakan pertama kepada mama. Kalau pun saya tidak cerita, mama paling tahu. Sampai sekarang saya kangen kepada Mama,” ujar Heru lagi.
Menurut Heru, orang tuanya terutama Bapak Emmanuel yang paling keras dan disiplin dalam mendidiknya bersama kakak-kakaknya.
“Bapak selalu mengingatkan kami harus ke gereja. Kami biasanya harus bersama-sama ke Gereja,” ujar Heru.
Pastor dari Paroki Santa Theresia, Menteng, Jakarta Pusat Romo Johannes Hariyanto, SJ memimpin misa untuk mengenang 40 hari Emmanuel Setiyono meninggal dunia.
- Calon Haji Asal Cirebon Meninggal Dunia di Embarkasi Indramayu
- Sebelum Meninggal Dunia, Ayah Mona Ratuliu Sempat Wudu Ingin Salat Malam
- Seorang Pendaki Ditemukan Meninggal di Gunung Merbabu, Menhut: Utamakan Keselamatan
- Orang Tertua di Jepang Meninggal Dunia, Sebegini Usianya
- Anak Tembak Ibu Kandung Pakai Senpi Milik Ayahnya
- Anggota DPRD DKI Brando Susanto Meninggal Dunia di Atas Panggung saat Sambutan