Ronald Atmadja: Masyarakat Kini Lebih Selektif dalam Memilah Sampah Plastik

Ronald Atmadja: Masyarakat Kini Lebih Selektif dalam Memilah Sampah Plastik
Le Minerale mendukung penuh upaya pemerintah dalam pengelolaan sampah nasional. Foto: Le Minerale

jpnn.com, JAKARTA - Jumlah sampah plastik yang masih relatif tinggi menjadi salah satu tantangan utama dalam pengelolaan sampah di Indonesia.

Pola konsumsi masyarakat terhadap produk berbahan plastik serta perlakuan terhadap sampah plastik memberikan kontribusi yang signifikan terhadap tingginya timbunan sampah plastik di tempat pemrosesan akhir (TPA).

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah timbunan sampah secara nasional mencapai 64 juta ton per tahun. Dari jumlah total sampah tersebut, 15 persen di antaranya adalah sampah plastik.

Memilah sampah di rumah, dengan memisahkan sampah menjadi tiga kategori, yaitu sampah organik, sampah yang bisa didaur ulang, dan sampah residual, merupakan salah satu cara efektif dalam menangani beban sampah.

Pada 2019, KLHK meluncurkan Program Gerakan Nasional Pilah Sampah dari Rumah sebagai langkah strategis untuk menggalang peran aktif masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Ajakan ini sejalan dengan tema Global Recycling Day 2021 yang mendorong individu dan masyarakat untuk menjadi #RecyclingHeroes.

Ronald Atmadja, Sustainability Director PT Tirta Fresindo Jaya mengatakan Le Minerale mendukung penuh upaya pemerintah dalam pengelolaan sampah nasional dan ikut mengajak semua individu untuk menjadi inspirasi dalam melakukan pilah sampah dan daur ulang, terutama sampah plastik.

Menurutnya, kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan sudah makin tinggi.

Berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) jumlah timbunan sampah secara nasional mencapai 64 juta ton per tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News