Ronald Prasanto Sukses Kawinkan Kopi dengan Molecular Gastronomy

Ciptakan Aneka Kreasi dari 'Laboratorium' di Garasi

Ronald Prasanto Sukses Kawinkan Kopi dengan Molecular Gastronomy
Ronald Prasanto Sukses Kawinkan Kopi dengan Molecular Gastronomy

Kecintaan Ronald pada kopi memang sangat besar. Tidak hanya menjadi penikmat, dia juga mempelajari karakteristik kopi dari berbagai daerah. Dia pernah bertemu dengan Toni Wahid, coffee blogger. Dari obrolan mereka, teknik penyajian kopi selama ini tidak menunjukkan banyak pengembangan. Bagaimana supaya kopi bisa disajikan dengan lebih unik dan menghasilkan sensasi tersendiri.

”Paling banter latte art. Itu sudah banyak yang bikin. Saya bilang kepada Toni, kasih waktu gue satu bulan untuk bikin kopi yang beda,” ujarnya. Ketika itu pria yang menjadi konsultan untuk beberapa coffee shop tersebut sudah mulai bermain-main dengan molecular gastronomy.

Suami Melissa Latief itu lantas menggabungkan kecintaannya pada kopi dengan teknik yang dipopulerkan Ferran Adria, maestro molecular gastronomy dari Spanyol. Ronald lantas mengkreasikannya sendiri.

Menu eksperimen pertama Ronald diberi nama Espresso Ravioli. Yakni segelas susu yang di dalamnya terdapat bulatan hitam menyerupai jelly. Gumpalan kecil tersebut berisi espresso cair. Cara menikmatinya, setelah menyeruput susu terlebih dulu, lalu menelan bulatan jelly. Begitu jelly espresso masuk ke mulut, akan didapatkan sensasi rasa yang unik. Menghasilkan pengalaman menikmati espresso dengan cara yang berbeda.

Bagaimana membuat espresso cair itu terbungkus lapisan jelly dan baru pecah ketika masuk ke dalam mulut? ”Pada prinsipnya, membungkus liquid dengan jelly. Saya menggunakan sodium alginate, yaitu jelly khusus yang hanya menjadi jelly ketika bertemu kalsium klorida. Espresso Ravioli itu sebenarnya espresso yang dicampur sodium alginate, kemudian diteteskan ke dalam larutan kalsium klorida,” urainya.

Kreasi pertamanya itu banyak diminati masyarakat dan menjadi trademark Ronald. Bahkan, sang mahaguru Ferran Adria tertarik dengan menu tersebut dan meminta izin untuk menyajikannya di Restoran El Bulli, Spanyol.

”Dia menghubungi saya untuk menyajikan Espresso Ravioli selama satu bulan di restoran miliknya,” kata Ronald yang berkomunikasi dengan Ferran melalui e-mail. Selain Ferran, Ronald juga mengenal akrab Adrian Ishak, chef Indonesia yang menggeluti molecular gastronomy.

Ronald mengatakan, di antara mereka yang menggeluti molecular gastronomy, terdapat budaya saling menghormati. Teknik yang dilakukan Ronald bisa dilakukan orang lain yang juga mempelajari molecular gastronomy.

MENYAJIKAN kopi bisa dilakukan dengan beragam cara. Nah, Ronald Prasanto memilih teknik molecular gastronomy. Dia menggabungkan skill memasak dengan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News