Rossi & Wayang Kulit

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Rossi & Wayang Kulit
Valentino Rossi. Foto: motogpcom

Singapura juga sudah menjadi tuan rumah balapan Formula I yang bergengsi. Indonesia baru tahun ini menjadi tuan rumah WSBK, dan berharap tahun depan bisa menjadi tuan rumah balapan MotoGP.

Untuk sementara Indonesia masih ketinggalan dari Malaysia. Mungkin skornya 0-2 untuk Malaysia. Mudah-mudahan Sirkuit Mandalika bisa menambah skor untuk Indonesia. Kalau belum bisa menang dari Malaysia setidaknya bisa menipiskan ketinggalan menjadi 1-2, syukur-syukur bisa drawa 2-2.

Masih cukup jauh yang harus kita kejar. Pekan lalu (10/11) Indonesia nyaris kecolongan gol lagi ketika perusahaan aparel olahraga internasional Adidas yang berkantor di Singapura menyebutkan bahwa wayang adalah produk budaya asli Malaysia.

Untung pernyataan ini segera dikoreksi. Kalau tidak, Indonesia sama saja dengan kebobolan gol bunuh diri, bukan cuma satu gol, tetapi dua sekaligus.

Pertama, wayang didaku sebagai asli Malaysia, dan yang kedua negara tetangga Singapura pun tidak tahu bahwa wayang adalah produk budaya asli Indonesia.

Kontroversi muncul ketika dalam laman resminya Adidas merilis koleksi sepatu terbaru yang bakal dipasarkan pada tutup tahun 2021. Salah satu koleksi sepatu City Pack itu mengusung tema vintage perpaduan gaya modern dengan gaya tradisional.

Pada sisi kanan sepatu itu terdapat tiga garis khas Adidas. Kemudian ada ornamen wayang yang menampakkan dua figur tokoh wayang. Tidak terlalu jelas siapa tokoh wayang itu, tetapi Adidas jelas mengakui bahwa itu adalah tokoh wayang.

Namun, Adidas menyebut bahwa wayang adalah produk asli Malaysia. Kontan para netizen Indonesia murka dan menyerbu akun Instagram resmi Adidas dengan berbagai protes. Adidas cepat menarik pernyataannya dan meminta maaf kepada Indonesia.

Apa hubungan Valentino Rossi, Sirkuit Mandalika, kilang minyak Pertamina dan wayang kulit?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News