Rotan Dilarang Ekspor, PHK Mulai Terjadi

Rotan Dilarang Ekspor, PHK Mulai Terjadi
Rotan Dilarang Ekspor, PHK Mulai Terjadi
SAMPIT – Hari ini (1/12) kebijakan larangan ekspor rotan mulai diberlakukan. Pemberlakuan larangan ekspor ini benar-benar memukul petani dan pengusaha rotan di Provinsi Kalteng, termasuk di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Bahkan ternyata, gelombang pemecatan hubungan kerja (PHK) terhadap pekerja rotan sudah dilakukan sebulan terakhir dengan alasan efisiensi dan berfluktuasinya permintaan.

Dahlan Ismail, salah seorang pengusaha rotan di Kecamatan Kota Besi mengatakan, PHK tak bisa dihindari karena dirinya dan pengusaha lainnya juga tidak sanggup mempekerjakan lagi seluruh karyawan karena permintaan rotan makin lesu. Para pengusaha sangat berat dan merasa sedih, namun keputusan PHK mau tidak mau terpaksa dilakukan.

“Karyawan saya dulunya 160 orang, tapi setelah muncul wacana itu (larangan ekspor rotan) secara bertahap terpaksa dikurangi sehingga sekarang yang tersisa hanya sekitar 50 orang. Semua bagian terpaksa ada yang dirumahkan, mulai dari bagian pembersihan, pengepakan dan lainnya. Pengusaha rotan lainnya rata-rata juga terpaksa melakukan hal itu,” kata Dahlan.

Dahlan mengaku sangat sedih melihat kenyataan itu karena sebagian besar karyawan mengandalkan biaya hidup dari penghasilan sebagai pekerja rotan. Banyak pekerja yang di-PHK mengeluh kepadanya, namun dia tidak bisa berbuat banyak karena keputusan itu terpaksa dilakukannya untuk menghindari kebangkrutan.

SAMPIT – Hari ini (1/12) kebijakan larangan ekspor rotan mulai diberlakukan. Pemberlakuan larangan ekspor ini benar-benar memukul petani dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News