RPA di Tangerang, Penampung Bayi Hasil Hubungan Gelap TKI

Gillian Berdarah Syria, Najla Bibit Bangladesh

RPA di Tangerang, Penampung Bayi Hasil Hubungan Gelap TKI
LUCU- Anak-anak TKI yang masih lucu-lucu yang ditampung di RPA Tangerang. Foto: Zulham Mubarak/Jawa Pos
BERANGKAT dari keprihatinan atas nasib tenaga kerja Indonesia (TKI), tahun lalu Yudhi Ramdani memelopori berdirinya Rumah Penitipan Anak (RPA) TKI. Kini tempat itu menampung bayi-bayi hasil hubungan gelap atau perkosaan para buruh migran.

 

ZULHAM MUBARAK, Jakarta

GILLIAN Rashed tersenyum lebar. Sambil tengkurap, sesekali bayi berusia tujuh bulan itu menggerak-gerakkan tangan dan kaki, seakan sedang belajar berenang. Kulit Gillian putih mulus, mata bulat, dan hidung mancung khas Timur Tengah.

Cakep dan lucu. Siapa sangka bayi yang akrab dipanggil Gilang itu ternyata tidak dikehendaki ibunya, seorang TKI di Qatar. Ketika mendarat di Bandara Soekarno-Hatta sepulang dari Qatar, sang ibu langsung menitipkan Gilang ke RPA TKI secara diam-diam. "Sudah hampir dua bulan Gilang di sini, sudah seperti anak saya sendiri," kata Yudhi sambil merengkuh dan menciumi bayi itu.

BERANGKAT dari keprihatinan atas nasib tenaga kerja Indonesia (TKI), tahun lalu Yudhi Ramdani memelopori berdirinya Rumah Penitipan Anak (RPA) TKI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News