RPM Disunat, Pembalap Indonesia AHRT Tetap Targetkan Dulang Poin di Seri ke-6 ARRC 2019 Malaysia

RPM Disunat, Pembalap Indonesia AHRT Tetap Targetkan Dulang Poin di Seri ke-6 ARRC 2019 Malaysia
Paddock pembalap Indonesia binaan Astra Honda Racing Team (AHRT) di ARRC 2019 Malaysia. Foto: Ridha/JPNN

jpnn.com, MALAYSIA - Memenangi race pertama kelas AP250 seri ke-6 ARRC 2019 Malaysia, Sabtu (21/9), membuat pembalap Astra Honda Racing Team (AHRT), Irfan Ardiansyah, otomatis kembali mendapat pemotongan limit RPM 500 sehingga total menjadi 1.000 RPM. Kendati demikian, Irfan tetap menargetkan bisa mengambil poin pada sesi race kedua hari ini, Minggu (22/9).

Saat ini, posisi Irfan di klasemen sementara pembalap berada di puncak dengan pengumpulan total 165 poin, naik dari sebelumnya berada di posisi runner-up dengan menggeser posisi Andy Fadly.

"Targetnya incar poin saja karena kurang diuntungkan dengan pemotongan RPM," kata dia kepada JPNN, di Sirkuit Sepang, Malaysia.

Pemotongan RPM jelas memaksa Irfan harus melakukan setelan ulang pada tunggangannya Honda CBR250RR. Baik itu mapping ECU hingga setup gear.

"Mau gak mau harus penyesuaian lagi. Yang pasti hari ini pas sesi warmup harus benar-benar dapat. Total sekarang saya cuma dapat limit 13.500 rpm," tegas Irfan lagi.

Dalam kesempatan yang sama, Manajer Motorsport AHM Rizky Christanto menyatakan tidak masalah dengan pengurangan RPM yang menimpa Irfan Ardiansyah. Ia mengatakan tidak ada strategi khusus pada balapan kedua nanti. Ia tetap meminta kepada Irfan dan rekan-rekannya untuk terus berada di posisi terdepan.

"Walau RPM dipotong kami tetap kompetitif. Kami percaya diri saja," sebut Rizky.

Kebijakan pemotongan RPM limit (penyeimbang/equaliser) baru diterapkan pada musim ini pada balapan ARRC kelas AP 250.

Meski mendapat pemotongan limit RPM total 1.000 rpm, tak lantas membuat surut pembalap AHRT Irfan Ardiansyah untuk mendulang poin sebanyak-banyaknya di race kedua seri ke-6 ARRC 2019 Malaysia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News