Ruang DPR Disewakan ke Asing

Ruang DPR Disewakan ke Asing
Ruang DPR Disewakan ke Asing
Nirmala menjelaskan, program dukungan parlemen UNDP memberikan bantuan keahlian kepada para mitra kerja, yaitu Sekretariat Jenderal DPR dan Sekretariat Jenderal DPD. Misalnya dengan orientasi, pelatihan dan seminar untuk staf Setjen dan staf ahli Dewan. "Dukungan tersebut diharapkan dapat membantu meningkatkan kinerja para anggota Dewan," ujar Nirmala.

Bachtiar, Project Manajer UNDP untuk DPR menambahkan, proyek bantuan yang diberikan oleh UNDP tidak memasuki wilayah politik, seperti pembuatan undang-undang, pengawasan dan budgeting. Pasalnya, sebelum kerjasama disetujui, pemerintah Indonesia mewanti-wanti agar UNDP tidak masuk ke wilayah politis itu. "Kegiatan kami murni penguatan parlemen dengan memberikan pelatihan sumberdaya manusia," tegas Bachtiar.

Menurutnya, berlebihan jika anggota DPR merasa khawatir dengan keberadaan UNDP berkantor di kompleks parlemen, karena dianggap membawa kepentingan asing. Sebab keberadaan mereka di DPR justru untuk menguatkan parlemen. Soal ruangan yang dipinjamkan, Bachtiar berjanji untuk mengembalikan ke Setjen setelah proyek selesai. "Proyek kami akan selesai akhir April ini," kata Bachtiar.

Seperti diberitakan sebelumnya, anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar, Firman Soebagyo mengaku kaget mendengar informasi lembaga asing berkantor di gedung DPR. Menurut Wakil Ketua Komisi IV ini, gedung DPR merupakan salah satu tempat dimana kebijakan penting negeri ini banyak dibuat. Dokumen-dokumen penting negara juga banyak tersimpan di gedung milik negara ini.

JAKARTA - United Nations Development Programme (UNDP), salah satu lembaga PBB, mengakui berkantor di gedung DPR sejak tahun 2000. Lembaga donor asing

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News