Ruangan Anggota DPR Kalah dengan Kantor Lurah di DKI

 Ruangan Anggota DPR Kalah dengan Kantor Lurah di DKI
Gedung DPR, Senayan

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) M Syafii mengaku tidak dalam posisi menolak atau setuju kenaikan anggaran kunjungan kerja DPR.

Politikus Gerindra yang karib disapa Romo Syafii itu menegaskan, itu merupakan urusan Badan Anggaran (Banggar) DPR.

“Yang saya tahu, total anggaran pengeluaran DPR setahun itu tidak lebih dari 0,26 persen dari total APBN. Jadi, tidak sampai setengah persen,” kata Romo di gedung DPR, Jakarta, Selasa (5/9).

Romo mengatakan, setiap terjun ke lapangan atau ke daerah pemilihan (dapil) harus menombok.

Menurut dia, anggaran yang dialokasikan ke DPR belum pernah ada sisanya. Selalu habis, bahkan kurang dan terpaksa menggunakan uang sendiri.

“Hari ini saja staf saya transfer untuk kegiatan di dapil, saya sudah tombok Rp 20 juta. Ya begitulah,” ujarnya.

Namun, Romo heran karena ketika ada perbaikan untuk DPR selalu saja diributkan masyarakat.

Misalnya, dia mencontohkan, ketika wacana merenovasi gedung DPR, publik langsung ribut.

Padahal, kata dia, gedung ini dulu dibangun untuk 1000 orang. Yakni untuk lima ratusan anggota DPR dan ditambah staf ahli.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News