Ruhut: Bisa Saja PDIP Pelaku Penyadapan Jokowi
jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul berharap PDIP tidak menuding intelijen negara berada di balik penyadapan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Menurutnya, tidak mungkin intelijen memata-matai pejabat sendiri.
"Nggak mungkin intel-lah, jangan mengkambinghitamkan intelijen," kata Ruhut kepada wartawan di gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (20/2).
Isu operasi intelijen terhadap Jokowi pertama kali dihembuskan oleh Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo. Menurut pengakuannya, tim PDIP baru-baru ini menemukan tiga alat sadap di rumah dinas sang gubernur.
Tjahjo tidak menyebut secara gamblang siapa pelaku penyadapan itu. Namun, menurutnya operasi tersebut dilakukan untuk menteror Jokowi.
Namun menurut Ruhut, bisa saja alat sadap itu justru dipasang oleh PDIP sendiri untuk memata-matai Jokowi. Ruhut menduga, saat ini sedang ada konflik internal di PDIP sehingga timbul ketidakpercayaan terhadap kader-kadernya.
Spekulasi ini didasarinya pada polemik pengunduran diri Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Seperti diberitakan, Risma diduga ingin mundur karena ada ketidakcocokan dengan PDIP, partai pengusungnya.
"Bisa saja pasang sendiri, PDIP kan lagi galau. Kayak di Surabaya, banteng sama banteng kok jeruk makan jeruk," pungkas Ruhut. (dil/jpnn)
JAKARTA - Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul berharap PDIP tidak menuding intelijen negara berada di balik penyadapan Gubernur DKI Jakarta
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemerintah dan Swasta Harus Pererat Kerja Sama untuk Capai Target SDGs 2030
- KPK: Jika Tidak Ada Iktikad Baik, Bupati Mimika Akan Kami Jemput Paksa
- Bertemu Pimpinan MPR, Dubes Abdul Karim Ingin Indonesia Segera Buka Kedubes di Rwanda
- Gelar Halalbihalal, FPMM: Momentum Bersilaturahmi dan Deklarasi Dukungan Politik Menjelang Pilgub Maluku
- Perlu Kail, Syahganda Istilahkan Makan Siang Gratis Hanya Memberi Ikan
- Mendagri Tito Puji Kinerja dan Loyalitas Suhajar Diantoro Selama jadi Sekjen Kemendagri