Ruhut Sitompul: Nasi Sudah Menjadi Bubur
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan para kader Demokrat mendapat peringatan serius dari politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul.
Menurut Ruhut, AHY dan para kader Demokrat tidak boleh menyerang pihak yang berseberangan. Sebab, saat ini beberapa tokoh Demokrat terang-terang menyerang pemerintah terkait konflik internal berlambang bintang Mercy itu.
"Silakan (beretorika, red), tetapi jangan tembak depan, tembak belakang, tembak (serang) Pak Jokowi, tembak siapa saja yang berseberangan. Itu tidak baik," kata Ruhut kepada JPNN.com, Senin (8/3).
Ruhut menilai kisruh yang melanda Partai Demokrat sulit dipulihkan setelah terjadi kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara.
"Kalau saya lihat, ini yang namanya nasi sudah menjadi bubur. Jadi, bubur tidak bisa dibikin jadi nasi lagi," ucap Ruhut.
Dia juga tidak bisa berandai-andai tentang peluang para elite PD kubu AHY maupun Moeldoko bersedia berembuk.
"Kalau mereka, SBY, Jhoni Allen Cs, dan ketum (kedua kubu, red), ya, enggak tahu. Namun, aku lihat sekarang sudah susah," kata mantan anggota Komisi III DPR itu.
Ruhut menyarankan kedua pihak menyiapkan bukti untuk tahap administrasi di pemerintah sebelum konflik kepengurusan bergulir ke pengadilan.
Politikus PDIP Ruhut Sitompul bicara Demokrat usai KLB Deli Serdang yang pilih Moeldoko sebagai ketum.
- Aktivis 98 Sebut Presiden Jokowi Mengkhianati Cita-Cita yang Diperjuangkan Reformasi
- Aktivis 98 Sebut Selama Era Jokowi Praktik KKN Dipertontonkan Secara Vulgar
- Soal Susunan Koalisi Prabowo-Gibran, AHY Singgung soal Kesetiaan dan Kekompakan
- Apresiasi Putusan MK, AHY: Pimpinan Hadapi Tekanan dan Beban Luar Biasa
- Sambut Baik Putusan MK, Syarief Hasan: Saatnya Semua Komponen Bangsa Bersatu
- Moeldoko Beber Penyebab Motor Listrik Kurang Diminati Meski Diguyur Insentif