Rumah Bams Digeledah Karena Disinggahi Terduga Teroris

Dari rumah Kalman, polisi juga menyita sejumlah barang. Antara lain empat Surat Tanda Nomor Kendaraan, catatan pembuatan bom kapsul, satu buah flash disk, SIM Card, satu bilah sajam, lima kunci busi, dudukan plat nomor sebanyak empat buah, dan tiga kunci motor.
Keesokan harinya, Selasa (16/9), penggeledahan dilanjutkan. Kali ini, yang digeledah adalah rumah milik orang tua Iful, di Desa Lambara, Tawaeli, Kota Palu.
Alhasil, polisi menyita tiga SIM Card, bongkaran sepeda motor jenis Yamaha Jupiter MX, satu unit ponsel, dan satu bong sabu-sabu.
Tak berhenti sampai di situ, Densus melanjutkan penggeledahan di rumah mertua Icang di Desa Lambara, Tawaeli, Kota Palu.
Diketahui, rumah ini juga disinggahi oleh empat WNA tersebut. Di sini, polisi menyita sebilah sajam.
Penggelahan pun dilanjutkan ke rumah orangtua Ivan di Desa Kinta, Nupabomba, Tanantovea, Donggala. Hasilnya lima unit ponsel dan kunci pas diamankan.
Saat ini Polri masih memproses empat WNA tersebut. Mereka diduga kuat beretnis Uighur dan berasal dari Turkistan Timur. Wilayah ini dikenal sebagai daerah otonomi khusus Xinjiang di China.
Kapolri Jenderal Sutarman menegaskan bahwa saat ini mereka masih diproses. "Yang jelas mereka akan bergabung dengan kelompok Santoso di Poso," kata Kapolri di Mabes Polri, Rabu (17/9).
JAKARTA - Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri terus mengumpulkan alat bukti terkait penangkapan tujuh terduga teroris, di Parigi Moutong, Sulawesi
- Waka MPR Lestari Moerdijat Ungkap Perlunya Identifikasi Masalah Perempuan dengan Tepat
- Bongkar Penyelundupan Benih Lobster, Bea Cukai Batam Cegah Negara Rugi Rp 48 Miliar
- ERIA Tegaskan Pentingnya Peran Pemimpin Dalam Perdamaian Berkelanjutan
- Polda Jabar Tangkap 4 Orang Perusuh Saat Peringatan May Day di Bandung
- Kemenag: 29.288 Jemaah Calon Haji Indonesia Tiba di Madinah
- KPK Periksa Direktur PT Visiland Terkait Dugaan Korupsi Pengadaan di PT INTI