Rumah Majikan Diserang, Nekat Loncat dari Lantai Tiga

Rumah Majikan Diserang, Nekat Loncat dari Lantai Tiga
Parjiyah (kanan), TKI asal Purworejo, Jawa Tengah yang selamat saat kerusuhan di Libya.

”Terakhir berpisah di Tunisa, majikan saya bahkan menangis tepat saat melepas saya dijemput petugas KBRI. Kami saling bertukar nomor telepon meski hingga kini kami belum sempat berkomunikasi lagi,” papar dia.

Parjiyah pulang ke tanah air dari Tunisia Jumat lalu (23/9). Saat itu dia berbarengan dengan 15 TKI perempuan dari Indonesia yang bekerja di Libya. Setiba di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Parjiyah bersama teman-teman senasibnya transit untuk beristirahat satu malam. Selanjutnya, dia pulang ke kampung halaman. Parjiyah kemudian tiba di kampung halaman, Desa Bapangsari, Kecamatan Bagelen, Purworejo, Senin (26/9) pukul 03.00.

Pengalaman mencekam di Libya itu membuat Parjiyah kapok menjadi TKI lagi. ”Saya tak mau lagi ke Libya ataupun dikirim menjadi TKI ke negara mana pun. Berhasil lolos dari Libya menjadi sebuah teguran buat saya agar kembali kepada keluarga,” ucap dia. ”Kini saya hanya ingin membesarkan anak-anak saya yang selama ini sudah jauh saya tinggalkan untuk mencari nafkah di negeri orang,” tambahnya.

Parjiyah memiliki dua anak hasil perkawinannya dengan Suryanto. Mereka adalah Pulung Rinawati, 17, dan Dedi Saputra, 12. Libya bagi Parjiyah bukanlah satu-satunya negara yang menjadi tujuan merantau. Sebelumnya, dia menjadi TKI di Arab Saudi selama dua tahun dan di Singapura tiga tahun. 

Menjadi TKI di Libya, awalnya, dirasa mengenakkan oleh Parjiyah. Tetapi, ketika kekacauan terjadi di negara itu, rumah majikannya dibom. Untung,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News