Rupiah Diprediksi Menguat pada 2017, Melemah Akhir 2018

Kenaikan harga komoditas energi seperti saat ini merupakan momentum untuk meningkatkan kinerja ekspor.
Selain itu, juga meningkatkan investasi di sektor energi dan daya beli masyarakat.
Eric mengakui, laju inflasi memang menurun dari 8,4 persen pada 2014 menjadi tiga persen pada akhir 2016.
Penyebabnya, perubahan penentuan harga BBM yang gradual, bukan sekali naik dalam jumlah besar (one-off).
Namun, tahun ini inflasi diperkirakan kembali meningkat menjadi 4,0 persen karena tekanan administered prices.
Terkait dengan nilai tukar, Eric memprediksi terjadi penguatan dari 13.473 per USD pada akhir 2016 menjadi 13.200 per USD pada akhir 2017.
Penguatan didukung surplus neraca pembayaran yang melebihi defisit neraca transaksi berjalan.
Namun, rupiah kembali diprediksi melemah pada akhir 2018 ke kisaran Rp 13.400.
Skha Institute for Global Competitiveness (SIGC) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini mencapai 5,1 persen.
- Jurus Bea Cukai Parepare Dorong Laju Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di Daerah
- Pemerintah Optimistis Penguatan Ekonomi Syariah Mendongkrak Target Pertumbuhan 8% di 2029
- Perputaran Uang Judol Capai Rp1.200 Triliun, DPR: Ganggu Pertumbuhan Ekonomi
- Kinerja 2024 Moncer, Jasindo Perkuat Peran Pertumbuhan Ekonomi Nasional & Literasi Asuransi
- Genjot Pertumbuhan Ekonomi, Kanwil Bea Cukai Jakarta Beri Fasilitas TBB ke Perusahaan Ini
- Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Melemah, IHSG Juga