Rupiah Ideal 12.000 - 12.500 per USD

Rupiah Ideal 12.000 - 12.500 per USD
Wapres Jusuf Kalla. Foto: dok.JPNN

Menurut JK, pemerintah memandang kalau persoalan kurs saat ini bukan karena persoalan rupiahnya. Melainkan, lebih karena tren positif dari dolar AS berkaitan dengan membaiknya perekonomian di negeri Paman Sam tersebut.

"Tidak ada soal ekonomi kita, tidak ada hubungannya dengan rupiah, cuma Amerika-nya saja yang sedang baik," kata JK usai sidang kabinet.
       
Karena itu pula, wapres lalu mengungkap ketidaknyamanannya terhadap istilah melemahnya rupiah. Dia mengungkap, kalau di saat yang sama ketika nilai tukar rupiah anjlok terhadap dolar AS, mata uang Indonesia justru menguat dibanding sejumlah mata uang negara lain.

Dia menyebut Tiongkok (yen), Malaysia (ringgit), Australia (dolar), dan Rusia (rubel). "Jadi, jangan hanya dikatakan rupiah lemah, dibanding apa dulu," tegasnya.

JK menambahkan situasi penurunan nilai mata uang rupiah seperti sekarang ini justru merupakan peluang yang baik. Ekonomi Indonesia bisa tumbuh lebih baik. Alasannya, kata dia, dengan rupiah yang melemah dibandingkan dolar AS maka impor ke Indonesia dari negara-negara pengguna dolar pasti menurun.

"Nah, di situ ekspor kita akan naik, karena hampir semua ekspor kita dihitung dengan US dollar," tuturnya.

Lebih lanjut, tambah dia, situasi baru tersebut praktis akan menyebabkan stabilitas ekonomi menjadi lebih cepat tercapai. Sebab, defisit neraca perdagangan akan semakin cepat menurun pula.

Selain itu, JK juga menyatakan kalau situasi kurs rupiah saat ini juga akan berpotensi memancing tingkat investasi menjadi lebih tinggi. Pasalnya, pihak-pihak pemilik modal akan berpikir untuk menginvestasikan dananya di Indonesia karena pertimbangan lebih murah.

"Itu karena harga-harga pasti akan dibandingkan dengan dolar, jadi investasi akan lebih memungkinkan bergerak dengan lebih baik," tandasnya.

JAKARTA - Rupiah masih bergerak bak roller coaster. Setelah sempat anjlok mendekati level psikologis 13.000 per dolar Amerika Serikat (USD), rupiah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News