Rupiah Lemah, Industri Logam Gigit Jari

Rupiah Lemah, Industri Logam Gigit Jari
Industri logam terganggu lemahnya nilai tukar rupiah. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, PASURUAN - Sejumlah pelaku usaha industri cor logam di sentra industri logam, di Kelurahan Mayangan, Kota Pasuruan, Jatim mulai khawatir dengan nilai tukar rupiah yang semakin merosot.

Melemahnya nilai tukar rupiah berdampak langsung terhadap pekerjaan mereka. Pasalnya, saat ini pelaku usaha kesulitan untuk bisa memenuhi pesanan yang sudah telanjur disepakati dengan pelanggan.

Salah satu faktornya adalah naiknya harga bahan baku, jika nilai tukar rupiah tidak segera naik kembali, bukan tidak mungkin para pelaku usaha cor logam bisa mengalami pailit atau bangkrut.

Salah satu pengusaha cor logam, Santoso, menjelaskan, saat ini para pelaku industri cor logam sudah mulai merasakan dampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar.

"Salah satunya adalah naiknya harga bahan baku logam, seperti kuningan dan alumunium, hingga Rp 40 ribu per kilogram," jelas Santoso.

Di Kota Pasuruan, setidaknya ada sekitar 200-an UMKM industri cor logam, yang memproduksi sejumlah spare part mesin kendaraan bermotor, mesin pabrik, hingga sparepat alat perkebunan.

Para pelaku industri logam berharap kepada pemerintah, agar segera merespons merosotnya nilai tukar rupiah ini.

"Sehingga usaha kami tetap lancar," imbuh Santoso. (yos/jpnn)


Melemahnya nilai tukar rupiah berdampak langsung terhadap pekerjaan sentra industri logam.


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News