Rupiah Melemah, Wisata ke Luar Negeri Tetap Tinggi

Rupiah Melemah, Wisata ke Luar Negeri Tetap Tinggi
Bali and Beyond travel fair. Foto: Istimewa

jpnn.com, SURABAYA - Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ternyata tidak mengurangi minat masyarakat untuk berwisata ke luar negeri.

Kondisi tersebut terlihat dari banyaknya acara travel fair yang di gelar beberapa waktu terakhir. Nyatanya sejumlah pengunjung tetap antusias mencari paket tour walaupun rupiah melemah.

Menurut Ketua Program Studi D3 Manajemen Pemasaran sekaligus dosen D3 Kepariwisataan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga Surabaya Edwin Fiatiano, melemahnya rupiah bukan menjadi perhatian ketika liburan ke luar negeri.

Karena yang terpenting ketika melancong ke luar negeri adalah harga paket yang ditawarkan sesuai budget klien.

“Yang penting price list-nya masih masuk budget atau nggak. Kalau masih masuk oke, kalau nggak ya nggak. Soal kurs nggak begitu penting,” kata Edwin seperti yang dilansir Radar Surabaya (Jawa Pos Group).

Malah kata Edwin, harga tiket pesawatlah yang akan sangat mempengaruhi tren liburan ke luar negeri masyarakat. Karena untuk biaya hidup atau memenuhi kebutuhan selama di negeri orang para pelancong telah memprediksi dan memperhitungkannya dengan matang.

“Tinggi rendahnya minat masyarakat untuk liburan ke luar negeri itu kuncinya ada di harga tiket saja, selanjutnya kondisional,” tuturnya.

Apalagi zaman sekarang, lanjut dia, teknologi informasi semakin canggih. Sehingga dengan kemudahan mengakses informasi dari berbagai penjuru dunia ini membuat para calon pelancong sudah dapat memperhitungkan budget yang di miliki untuk disesuaikan dengan kebutuhan atau pun destinasi tujuan mereka.

Meski rupiah melemah terhadap dolar namun minat berwisata ke luar negeri tetap tinggi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News