Rupiah Menguat karena Jor-joran Paket Kebijakan, O ya?
Dia menilai pemerintah sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk mendongkrak daya beli masyarakat. Oleh sebab itu ia berharap dalam paket kebijakan jlid III nanti pemerintah kembali memiliki resep cespleng untuk meningkatkan daya beli.
"Sebenarnya pemerintah sudah tahu kalau konsumsi masyarakat itu penting karena menyumbang 54,6 persen dari PDB (product domestic bruto)," tandasnya.
Menurut dia, penguatan rupiah akan sangat berpengaruh pada harga barang konsumsi. Sebab produsen masih banyak yang tergantung pada bahan baku impor.
"Otomatis karena Indonesia bahan baku masih impor, kapas, bawang putih, kedelai itu diimpor jadi kalau dolar naik harganya juga akan naik. Sekarang kalau dolar turun saya harap harganya bisa disesuaikan," tukasnya.
Hingga saaat ini, kata dia, ritel belum menaikkan harga karena masih memiliki stok saat rupiah masih sekitar Rp 12.000 per dolar. Menurut Roy, kondisi menaikkan harga adalah langkah terakhir yang akan dilakukan ritel.
"Tapi dengan adanya paket kebijakan ekonomi pemerintah kita yakin rupiah akan menguat kembali, sehingga perekonomian nasional membaik," jelasnya. (dee/ken/wir/gen/owi)
JAKARTA - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Suahasil Nazara menuturkan, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tidak lepas dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- DAIKIN Proshop Designer Award 2024 Resmi Digelar, Beri Tantangan Ekspresikan Ide Ruang Hidup Ideal
- AgenBRILink Berprestasi di Yogyakarta Terima Mobil dari BRI, Asyik!
- PNM Peduli Tanam Mangrove & Serahkan Sumur Bor untuk Warga Indramayu
- Begini Respons Bea Cukai soal Relaksasi Kebijakan Larangan Pembatasan Barang Impor
- Jawab Tantangan Bisnis ke Depan, Pertamina Luncurkan Competency Development Program
- Harga Emas Antam Sabtu 18 Mei 2024, Naik Rp 7.000 Per Gram