Aftermarket

Rupiah Menguat, Pebisnis Aksesori Mobil Masih Galau

Rupiah Menguat, Pebisnis Aksesori Mobil Masih Galau
Ilustrasi pengunjung di pameran otomotif. (Foto: dedi/JPNN)

jpnn.com, JAKARTA - Para pebisnis aftermarket otomotif di tanah air mengakui jika penjualan alat pendukung (aksesori) mobil dalam beberapa bulan ke belakang mengalami kelesuan.

Sekertaris Jenderal (Sekjen) Perkumpulan Pengusaha Aksesoris Mobil Indonesia (PAHAMI) Irwan Kusuma mengatakan, semenjak penguatan dolar terhadap rupiah beberapa waktu lalu sangat berdampak pada penjualan aksesori. Bisa dibilang semuanya mengalami penurunan.

"Ada penurunan, tapi detailnya kami tidak punya data yang pasti. Cuma kami melihat memang cukup signifikan penurunannya," kata pria yang akrab disapa Abay di sela acara ulang tahun ke-2 PAHAMI di Jakarta Barat.

Meskipun rupaih sudah mulai menguat terhadap dolar, Abay berharap pemerintah bisa mengambil keputusan strategis untuk menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar tidak lagi bergejolak.

"Kami berharap pemerintah bisa mengambil keputusan. Kami di bisnis aksesori mau jual juga masih bingung, dolar kadang naik kadang turun. Sehingga toko-toko pun menunggu dan tidak ada kepastian," keluh Abay.

Melihat potensi tahun depan, Abay yakin penjualan aftermarket di Indonesia bisa kembali stabil. Asalkan didukung landasan dari kebijakan pemerintah terkait masalah nilai tukar rupiah terhadap dolar.

"Jika kursnya sudah stabil otomatis kami bisa melakukan sesuatu startegi seperti membuat pameran lagi dan mengeluarkan produk baru. Sehingga aksesori ini bisa menjadi kebutuhan untuk penggemar otomatif," pungkasnya. (mg9/jpnn)

Para pebisnis aftermarket otomotif di tanah air mengakui jika penjualan alat pendukung (aksesori) mobil dalam beberapa bulan ke belakang mengalami kelesuan.


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News