Rusia Kekurangan Dolar Amerika Serikat untuk Bayar Utang, Putin Bisa Terancam Masalah Baru

Rusia Kekurangan Dolar Amerika Serikat untuk Bayar Utang, Putin Bisa Terancam Masalah Baru
Vladimir Putin dan Rusia semakin dikucilkan oleh dunia internasional. (Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS)

Krisis keuangan bisa dihindari ketika Deutsche Bank mengambil alih Bankers Trust dengan memberi dana US$10 miliar.

Seberapa besar kemungkinan Rusia gagal lunasi utangnya?

Peluangnya tinggi, karena pembekuan separuh dari US$640 miliar cadangan devisa asing dan emas yang disimpan di luar  negeri.

Dan sekarang Rusia kesulitan untuk bisa mendapatkan mata uang asing dengan mudah.

Pekan lalu, Rusia bersikeras mengatakan akan memenuhi semua kewajiban pembayaran utang.

Presiden Putin mengatakan negara yang terlibat dalam "kegiatan permusuhan" hanya akan mendapat bayaran dalam bentuk mata uang rubel.

Resolusi PBB dua minggu lalu, yang menuntut Rusia menarik diri dari Ukraina, sudah didukung oleh 143 negara. Artinya negara yang dianggap musuh dengan Rusia hampir mencapai seluruh dunia.

Dan mereka yang sebelumnya memberikan uang dalam bentuk dolar Amerika Serikat atau mata uang Euro, ingin dibayar kembali dalam mata uang tersebut karena nilai mata uang rubel tidak berharga banyak di dunia internasional.

Ketika Rusia tidak bisa membayar saat jatuh tempo Rabu lalu, secara otomatis mendapat kesempatan memenuhi kewajibannya dalam masa 30 hari berikutnya, yang kemudian berhasil dipenuhi.

Pekan lalu, Rusia membayar bunga dari sebagian utang luar negeri dalam bentuk dolar Amerika Serikat

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News