Rusia Tetap Perkasa, Eropa Malah Babak Belur, Pemimpin NATO Ini Sebut Strategi Barat Telah Gagal

Rusia Tetap Perkasa, Eropa Malah Babak Belur, Pemimpin NATO Ini Sebut Strategi Barat Telah Gagal
Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban kembali memenangkan pemilihan ketiga kalinya (BBC)

jpnn.com, BUDAPEST - Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban menyatakan bahwa Uni Eropa perlu strategi baru untuk merespons invasi militer Rusia di Ukraina.

Pasalnya, sanksi ekonomi masif yang diterapkan sekarang justru lebih merugikan Eropa sendiri ketimbang Rusia.

"Strategi baru diperlukan yang harus memfokuskan pembicaraan damai dan menyusun proposal perdamaian yang baik...daripada memenangkan perang," kata Orban dalam pidatonya di Rumania.

Orban yang terpilih kembali untuk masa jabatan keempat berturut-turut pada bulan April menegaskan bahwa Hungaria - anggota NATO - akan menghindari perang di negara tetangga Ukraina.

Dia menghadapi tantangan terberatnya sejak mengambil alih kekuasaan pada 2010, dengan inflasi dua digit, forint yang lemah, dan dana UE masih tertahan di tengah perselisihan dengan Brussels mengenai standar demokrasi.

Orban telah mengatakan sebelumnya bahwa Hungaria tidak mau mendukung embargo UE atau pembatasan impor gas Rusia karena itu akan merusak ekonominya, yang sekitar 85% bergantung pada impor gas Rusia.

Dia mengatakan dalam pidatonya bahwa strategi Barat di Ukraina telah dibangun di atas empat pilar - bahwa Ukraina dapat memenangkan perang melawan Rusia dengan senjata NATO, bahwa sanksi akan melemahkan Rusia dan mengacaukan kepemimpinannya, bahwa sanksi akan lebih merugikan Rusia daripada Eropa, dan bahwa dunia akan berbaris mendukung Eropa.

Orban mengatakan strategi itu jelas telah gagal. Satu per satu perdana menteri negara-negara Eropa justru tumbang.

PM Hungaria Viktor Orban yang negaranya adalah anggota NATO dan bertetangga dengan Ukraina, membeberkan bukti bahwa strategi Barat melawan Rusia telah gagal

Sumber Reuters

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News