Saat Gus Falah Memutuskan Masuk PDIP, Ayahnya Kaget dan Menangis

Saat Gus Falah Memutuskan Masuk PDIP, Ayahnya Kaget dan Menangis
Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah. Foto: Dokumentasi pribadi Gus Falah

jpnn.com, JAKARTA - Dua kader Nahdlatul Ulama (NU) Nasyirul Falah Amru dan Abidin Fikri merasa identitas mereka sebagai warga nahdiyin tidak hilang, meski berstatus sebagai anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Hal itu diungkap oleh Gus Falah, sapaan akrab Falah Amru, dan Abidin Fikri saat menjawab ulama kondang Gus Miftah dalam peringatan Harlah ke-95 NU yang dilaksanakan DPP PDIP, Minggu (31/1).

Gus Falah menuturkan, dirinya merupakan putra dari KH Amru Al Mu'tashim, seorang mantan anggota DPR dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan PKB.

Saat Gus Falah memutuskan masuk ke PDIP, sang ayah kaget dan meneteskan air mata.

Namun, Gus Falah meyakinkan sang ayah bahwa masuk PDIP merupakan keputusan tepat.

"Namanya berjuang, NU ini ada di mana-mana. Jangan terkotak-kotakan partai dan itu bagus," kata Gus Falah.

Sejak 2004, Gus Falah mulai beraktivitas di PDIP.

Hingga saat ini, dia bersyukur tak membuat pilihan yang salah dalam berpolitik.

Nasyirul Falah Amru atau Gus Falah, nahdiyin yang memilih berpolitik lewat PDIP dan aktif di partai itu sejak 2004.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News