Saat KRI Kupang Jadi Tumbal Rudal Exocet MM40 Blok II

Saat KRI Kupang Jadi Tumbal Rudal Exocet MM40 Blok II
KENANGAN: Suwadi berpose di depan markas Satfib Koarmatim setelah KRI Kupang ditarik ke lokasi penembakan di Laut Jawa. (Suryo Eko Prasetyo/Jawa Pos)

Berbagai tugas operasi dilaksanakan KRI Kupang di luar pangkalan. Misalnya, dukungan pergeseran pasukan TNI-AD dari Kodam IX/Udayana Bali-Timor Timur pergi-pulang selama lima tahunan dan Komando Pengendali Kolinlamil 1995. Kemudian, ada Armada Jaya-XV/1996 dan Operasi Pemulihan PBB 2002 di Timor Leste. Selain itu, terdapat Operasi Pantura 2002–2009, Latgab ABRI, dan dukungan renang laut Satkopaska.

Selain kapal angkutan militer dan kapal pendarat serbaguna, kapal itu sering mendapat tugas menjalankan misi sosial. Di antaranya, mengirimkan bantuan logistik ke daerah bencana alam gempa bumi Flores dan Maumere pada 1992. Lalu, mengawal manusia perahu Vietnam dari Banyuwangi ke perbatasan Australia dan misi search and rescue nelayan terdampar di perairan kepulauan Sumenep dan Bawean, Gresik, akibat cuaca buruk.

Suwadi menyatakan sedih dengan purnatugasnya KRI Kupang. Nilai historis yang mendukung perjuangan bangsa terasa tinggi. Kapal dinamai sama dengan lokasi strategis di Kepulauan Timor sebagai tempat bekal ulang kapal TNI-AL. Terutama kala pengembalian Irian Barat ke pangkuan NKRI dan operasi pemulihan ketertiban Timor Timur.

’’Rasanya seperti rumah yang sudah ditempati berpuluh tahun ditenggelamkan dalam waktu sekejap, ’’ tuturnya. Suwadi menegaskan, KRI Kupang sudah menjadi bagian dari hidupnya. Bisa jadi, tenggelamnya kapal tersebut ibarat hilangnya sesuatu dalam hidupnya. Namun, sebagai prajurit, dia siap menerima segala kondisi. Suwadi selanjutnya ditugaskan sebagai juru bahari KRI Makassar. (*/c6/ayi)

Latihan penembakan (latbak) rudal Exocet MM40 Blok II di perairan antara Pulau Raas, Sumenep dan Bawean, Gresik, kemarin (28/5) memakan tumbal KRI


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News