Saat Pacaran Dibilang Jelek dan Miskin, Kini Ogah ke Rumah Mertua

Saat Pacaran Dibilang Jelek dan Miskin, Kini Ogah ke Rumah Mertua
Ilustrasi Foto: Radar Surabaya/JPNN.com

Suaminya tak pernah mau menginjakkan kaki di rumah orangnya. Kalapun datang ke rumah orang tuanya,Donjuan hanya menunggu di teras. Selalu ada alasan untuk tidak mau masuk rumah. Ya alasan rumah panas, mau merokok, ingin ngisis, keperluan penting telepon sama relasi kerja dan lain sebagainya.

Sebagai istri, Karin tentu tahu alasan suami tidak masuk ke rumah tuanya. Karin merasa dari awal bila suaminya memendam rasa sakit hati dengan orang tuanya. 

"Suami memang pernah bilang sakit hati omongan ayah dan ibu, tapi saya kira itu sudah hilang setelah kami menikah. Ya kami kan bukan anak kecil lagi. Yang sudah ya sudah," kata Karin. 

Akan tetapi, yang terjadi justru sebaliknya. Bapak tiga anak itu tidak mau sama sekali masuk ke rumah orang tuanya. "Saya sampai ndak enak kalau ada acara keluarga. Suami memang jarang gabung ke acara keluarga," kelas dia. 

Sebenarnya, kedua orang tuanya juga pernah meminta maaf bila waktu pacaran pernah menghina dia.

"Wajar sih kalau ada orang tua takut anaknya dapat orang gak jelas, tapi buktinya kan saya memperjuangkan cinta dia. Saya juga mendukung karir dia dengan tidak pernah cemburu ketika dia meeting dengan relasinya," jelas dia. 

Namun, kini Karin terlihat menutup hati bagi Donjuan. Karin memilih menggugat cerai Donjuan karena selama ini orang tuanya sudah berkali kali meminta maaf dengan menyembah. 

"Terakhir lebaran kemarin. Ayah dan ibu ke rumah minta maaf sambil nangis. Eh suami nyelonong keluar rumah," jelas dia. Dari situlah, Karin mulai geram dan akhirnya memilih mengajukan gugatan cerai.

KEJADIAN sudah 20 tahun silam. Saat itu dihina, tapi sakitnya tuh di sini sampai sekarang. Warga Kalijudan, Donjuan, 45, tidak menghilangkan rasa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News