Saham Bakrie dan MNC Jeblok

Saham Bakrie dan MNC Jeblok
TVOne. Foto: getty images

Terkait dengan penurunan saham media grup Bakrie dan MNC, dosen ekonomi dari Universitas Indonesia (UI) ini mengatakan, salah satu indicatornya adalah berkolerasi dengan sajian quick count yang bertentangan dengan mayoritas itu.

"Yang sekarang surveinya bertentangan kan dari MNC dan TVOne kan. Iya jadi mereka, berhubungan dengan hasil survey bertentangan. Itu salah satu indicator," ucapnya.

Selain itu, investor memiliki ekspektasi sebaliknya karena kedua institusi itu berkolerasi dengan salah satu pasangan kandidat Presiden dan Wakil Presiden yaitu Prabowo - Hatta.

"Dengan asumsi Prabowo tidak akan jadi, investor siap-siap bisnis MNC dan VIVA tidak akan mendapatkan privilege seperti jika misalnya pasangan terkolerasi itu berhasil menang. Tapi kalau sebaliknya, pasar siap-siap, karena berpotensi dapat privilege," terusnya.

Di luar itu, pasar memang hanya menganggap hasil survey yang disajikan oleh beberapa lembaga dianggap kredibel dan secara jumlah mayoritas. "Lembaga survey quick count yang mereka gunakan berbeda dari yang lain, jadi dianggap tidak kredibel," tambah analis dari AAEI, Andrew Argado, di tempat sama.

Namun Andrew menilai bahwa sifat koreksi terhadap dua saham media itu hanya bersifat sentiment saja dan bisa jadi jangka pendek. Menurutnya, secara fundamental grup MNC masih baik dan berpotensi berbalik arah.

Bursa saham Indonesia sampai dengan kemarin merealisasikan pertumbuhan sebesar 19,27 persen atau tertinggi kedua di bawah bursa India dengan kenaikan 20,79 persen. Bursa saham India melaju kencang pasca beberapa bulan lalu sukses menggelar pemilihan presiden barunya.(gen)

Berita Selanjutnya:
Rapim Ganti Dirut PT Garam

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali melaju kencang pasca Pemilihan Presiden (Pilpres). Mayoritas saham unggulan menguat tapi tidak


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News