Saham Bank BUMN Masih Seksi
jpnn.com, JAKARTA - Head of Research Sinarmas Sekuritas Evan Lie Hadiwidjaja mengatakan, pada level sekarang harga saham-saham bank BUMN sudah menarik.
Penurunan harga saham perbankan saat ini disebabkan adanya tekanan dari kenaikan suku bunga, nilai tukar terhadap USD yang cenderung melemah, dan kepastian dari perang dagang.
Seiring dengan koreksi dari awal tahun, sambung Evan, nilai valuasi sekarang sangat atraktif.
“Kami berharap pertumbuhan kredit akan membaik apabila dilihat dari tingkat konsumsi selama Lebaran dan maraknya event-event sepanjang tahun yang dapat mendukung konsumsi seperti pilkada, Piala Dunia, Asian Games, dan kampanye pilpres yang dimulai akhir tahun ini,” tegas Evan, Minggu (8/7)
Menurut Evan, salah satu saham bank BUMN yang masih prospektif yakni saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN).
Riset Sinarmas Sekuritas meyebutkan target harga saham (target price/TP) BBTN hingga akhir tahun 2019 mencapai Rp 3.475.
Hal itu didasarkan pada price to book value (PBV) BBTN yang sudah sangat rendah.
Yakni, hanya 1,2X P/BV atau setingkat seperti sebelum program satu juta rumah digulirkan.
Head of Research Sinarmas Sekuritas Evan Lie Hadiwidjaja mengatakan, pada level sekarang harga saham-saham bank BUMN sudah menarik.
- Dirut Pertamina Paparkan Bisnis Terintegrasi yang Berkelanjutan di Hannover Messe 2024
- Hari Kartini 2024, Dirut Pertamina Dorong Perempuan Berkarier dan Optimalkan Potensinya
- Pegadaian Bersama Kementerian Kembali Membuka Relawan Bakti BUMN Batch V
- Hadiri Halalbihalal Pegawai Pemprov Sumsel, Pj Gubernur Agus Fatoni Berpesan Begini
- Pertamina-Eni Berkolaborasi, Perkuat Ketahanan Energi Nasional
- Erick Thohir Tegaskan Arahan Kepada BUMN Beli Dolar AS Sesuai Kebutuhan, Bukan Memborong!