Saham dan Rupiah Terjungkal!

Kedua, faktor kebijakan amnesti pajak yang belum terlalu menggembirakan. Dua faktor pemicu tersebut membawa dampak pada merosotnya nilai tukar rupiah.
Dia menambahkan, pelemahan rupiah baru terjadi seminggu belakangan dan lebih banyak didahului penguatan beruntun. ’’Itu fluktuasi, jangan terlalu dihebohkan,’’ ujarnya.
Kepala Riset KDB Daewoo Securities Indonesia Taye Shim menyatakan, banyak investor menjadi lebih peduli bahwa The Fed mungkin mengubah kebijakan pada pertemuan 20–21 September 2016.
’’Pandangan kami, kecemasan investor cenderung meningkat sehingga memilih absen dari pasar sementara ini,’’ ucapnya dalam risetnya kemarin (14/09).
Di dalam negeri, Taye sepakat bahwa ada pandangan pesimistis soal program amnesti pajak sejauh ini.
’’Namun, perlu dicatat, bagaimanapun amnesti pajak terus bergerak selama beberapa hari terakhir. Nilainya terus bertambah,’’ tuturnya.
Research Analyst PT Reliance Securities Lanjar Nafi menyebutkan, secara teknis IHSG sampai penutupan perdagangan kemarin mengonfirmasikan pergerakan bearish (tren turun).
’’IHSG masih bergerak bearish menguji support level dengan range pergerakan 5.100–5.210. Meski rebound berpeluang menutup gap, ada pelemahan yang cukup signifikan,’’ katanya. (dee/gen/c5/sof/jos/jpnn)
JAKARTA – Indeks harga saham gabungan tergerus 69,529 poin (1,333 persen) ke level 5.146,038 dalam sesi perdagangan Rabu (14/9) kemarin.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Borong Saham MBMA, Boy Thohir Ungkap Alasannya
- Panen Padi 600 Hektare di Karawang, Pramono Sebut untuk Kebutuhan Warga Jakarta
- Nestle Dukung Pendidikan Nasional lewat Dancow Indonesia Cerdas
- Layanan Transfer Antarbank RTOL di JakOne Mobile Kembali Normal
- Harga Pangan Hari Ini Cukup Baik, Mak-Mak Pasti Senang
- LPCK Catat Pra-Penjualan Rp 323 Miliar di Awal 2025, Andalkan Hunian Terjangkau