Sahur, Sahur...Jleb! Anak Panah Menancap di Punggung

jpnn.com - MANADO – Warga Kota Manado, Sulut, masuh dihantui aksi kekerasan dengan panah wayer. Senjata murah meriah namun mematikan ini terus memakan korban.
Setelah dua warga Maasing tertancap panah dileher dan dada saat main kartu beberapa waktu yang lalu, kini kasus nyaris serupa menimpa Sandi Husain (14), Warga Sindulang Satu, Kecamatan Tuminting.
Siswa SMP ini tertancap panah di punggung kiri, Selasa (28/6) subuh, sekira pukul 03.00 wita, di Kelurahan Mahawu, Lingkungan III, Kecamatan Tuminting, saat teriak-teriak membangunkan warga untuk sahur.
Menurut Akbar (17), saat itu ia dan tiga rekannya dari Kelurahan Bailang, sedang membangunkan warga untuk sahur. Dalam perjalanan, mereka bertemu korban bersama tiga rekannya.
“Kami bertemu dan bergabung membangunkan warga untuk sahur,” jelas Akbar.
Saat mereka masuk ke dalam lorong Mahawu, korban yang jalan paling belakang ikut membangunkan warga sambil teriak ‘sahur…. Sahur…. Sahur…’, tiba-tiba teriakan sahur berganti teriakan, “Doh sobasah kita” kutip Akbar menirukan teriakan korban.
Mendengar teriakan itu, saksi dan rekan korban menoleh kebelakang. Ternyata benar, anak panah dengan rumbai warna merah terbuat dari tali plastik tertancap dipunggung kiri korban.
Saat itu juga korban dilarikan ke Rumah Sakit Islam (RSI) Sitty Maryam Tuminting untuk mendapat perawatan medis.
MANADO – Warga Kota Manado, Sulut, masuh dihantui aksi kekerasan dengan panah wayer. Senjata murah meriah namun mematikan ini terus memakan
- Pakai Jaket Ojol, OTK Tembak Mati Pengunjung Tempat Hiburan Malam
- Polisi Kantongi Nama Pelaku Pembacokan Tewaskan Danang di Semarang
- Nyawa Danang Melayang Setelah Dibacok OTK di Semarang
- Kelompok Anarko Dalang Kerusuhan Hari Buruh di Semarang, 6 Mahasiswa Jadi Tersangka
- Tersangka Kerusuhan May Day Semarang Terancam 7 Tahun Penjara
- Bergulat dengan Begal, Iptu Noval Kena Tembak, Pelaku Kabur