Sakdiyah Ma'ruf: Indonesia Penuh Lelucon Politik, Saatnya Komedi Memimpin

"Di Australia, political correctness, atau upaya menghindari perbuatan dan perkataan yang dapat menyakiti kelompok dari suku, agama, dan gender tertentu menjadi hal yang ramai dibicarakan sejak lama.
Menurutnya hal tersebut juga penting dipertimbangkan karena dalam sebuah pertunjukan komedi selalu ada yang menjadi "korban" bahan lawakan.
"Tapi bagi saya, kita harus berbicara kebenaran dan tidak menjadikan mereka yang sudah jadi korban seksisme, rasisme, agama sebagai korban [lawakan]," ujarnya.
Saat berada di atas panggung, bahan lawakan Sakdiyah seringkali adalah sindiran soal kehidupannya sendiri sebagai seorang Muslimah di Indonesia.
Tapi ia menekankan bahwa yang ia bicarakan adalah bukan soal Islam sebagai agama, melainkan soal Muslim sebagai manusia yang juga punya kesalahan.
"Saya berharap Allah memaafkan saya," ujarnya.
"Bagi saya komedi juga adalah jalan spiritual karena bisa menyelami kehidupan sendiri dan masyarakat dan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan yang sulit."
Sakdiyah akan tampil di Drill Hall, Multicultural Hub, Melbourne, hari Sabtu (4/05) mulai pukul 4 sore.
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina
- Dunia Hari Ini: Pakistan Tuding India Rencanakan Serangan Militer ke Negaranya
- Dunia Hari Ini: PM Terpilih Kanada Minta Waspadai Ancaman AS
- Dunia Hari Ini: Sebuah Mobil Tabrak Festival di Kanada, 11 Orang Tewas