Sakit Ginjal atau Jantungan? Cobalah Teh Daun Sukun
“Karena terbuat murni dari bahan daun sukun asli tanpa tambahan pewarna perlu diaduk atau direndam lebih lama sampai keluar warnanya,” katanya.
Bisnis teh daun Laasyka lahir dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UGM pada 2013. Ide untuk mengolah daun sukun sebagai teh herbal ini awalnya sempat mengalami penolakan dari dosen pembimbing.
“Ide kami ini sempat ditolak sama dosen pembimbing karena dinilai kurang berkualitas,” kenang Retno.
Namun, penolakan itu justru tidak mematahkan asa ketiga anak muda ini. Mereka pun berusaha menemui dosen lain dan akhirnya mendapatkan dukungan untuk melaju dalam PKM. Walhasil, ide yang mereka usung berhasil mendapatkan dana hibah sebesar Rp. 7.250.000 dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.
“Dapat dana sebesar itu kami sempat bingung mau digunakan untuk apa. Akhirnya kita belikan alat pres kantong seharga Rp 4 juta,” tuturnya sembari tertawa.
Karena keterbatasan dana, mereka mencetak dan mendesain kardus teh sendiri. Demikian pula dalam menyegel kardus dengan plastik, mereka melakukan sendiri dengan alat segel hasil modifikasi setrika.
Membangun bisnis baru bukanlah hal mudah, apalagi bagi ketiganya yang tergolong pemain baru di dunia usaha. Awalnya mereka kesulitan promosi karena menerapkan model pemasaran dengan menitipkan di apotik-apotik.
“Di tahun 2014 penjualan tidak sesuai target,” kata Retno menambahkan.
Daun sukun yang selama ini menjadi sampah ternyata memiliki kasiat bagi kesehatan manusia. Itulah hasil hasil penelitian mahasiswa Universitas Gadjah
- 6 Khasiat Minum Air Kelapa Campur Madu, Wanita Pasti Suka
- Dukung Pendidikan Berkualitas, Dahua Serahkan Interactive Board ke FEB UGM
- 4 Manfaat Buncis, Bikin Wanita Doyan Mengonsumsinya
- Habbasyi Ajak Masyarakat Tetap Gesit dan Produktif Selama Puasa
- Asam Urat Tinggi Bikin Resah, Segera Turunkan dengan 5 Herbal Alami Ini
- 3 Manfaat Makan Pepaya Secara Rutin, Bantu Cegah Serangan Penyakit Ini