Saksikan Upacara Sakral Suku Deu Boawae, Gus Jazil MPR: Budaya di Flores Perlu Dipromosikan

Saksikan Upacara Sakral Suku Deu Boawae, Gus Jazil MPR: Budaya di Flores Perlu Dipromosikan
Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid (ketiga kiri) mengenakan pakaian adat Boawae, Nagakeo di lapangan Balai Adat, Kampung Boawae, Nagakeo, Flores, NTT, Kamis (20/7). Foto: Friederich Batari/JPNN.com

jpnn.com, NAGEKEO - Pagi menjelang siang, 30 Juli 2020, ribuan warga Kampung Boawae, Kabupaten Nagekeo, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), hadir di lapangan balai adat, Kampung Boawae.

Mereka yang berasal dari keluarga Suku Deu wajib datang di lapangan balai adat hari itu. Tak heran warga Suku Deu yang berada di berbagai tempat di NTT bahkan yang tinggal di Jakarta, pulang kampung.

Pada hari itu merupakan melaksanakan acara besar, Upacara Adat Tege Anadeo. Dalam upacara adat itu, mereka memotong kerbau, sapi, dan beberapa ekor babi berukuran besar.

Hadir di antara ribuan warga Suku Deu, Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid, Anggota MPR/DPR RI Dapil NTT 1, Dipo Nusantara Pua Upa, Wakil Ketua DPRD NTT Alo Malo.

Kehadirannya disambut hangat oleh para tetua dan tokoh Suku Deu.

Kepada wartawan, Jazilul Fawaid menuturkan upacara atau ritual adat yang kali pertama dilihat saat itu merupakan kekayaan dan khasanah budaya Indonesia. Dikatakan, Pulau Flores merupakan pulau yang kaya budaya.

“Budaya yang ada menyimbolkan kerukunan keluarga,” tuturnya.

Upacara dan ritual besar itu menurut pria yang akrab dipanggil Gus Jazil seharusnya direkam dan dipublikasikan serta selanjutnya dipromosikan ke seluruh Indonesia sehingga acaranya tidak berlalu begitu saja.

Menurut Gus Jazil, budaya-budaya yang ada di Pulau Flores perlu dieksplore untuk pembangunan Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News