Salah Ketik Teks Pancasila di Buku Pendamping K-13
“Saya meminta penerbit atau sebagai penanggung jawab untuk lebih teliti ketika membuat soal ataupun materi pada buku pendamping, agar kesalahan tidak terulang kembali,” terangnya.
Jika terus berulang, tegas dia, tak menutup kemungkinan, jadi evaluasi dan bisa pindah ke percetakan lain yang dinilai lebih baik.
“Jika pencetakannya tidak benar, maka penanggung jawab harus cari pencetakan lainnya,” katanya.
Sementara itu, Ketua PGRI Tulungagung Sugiarno mengatakan, kesalahan kata dalam buku tersebut, tidak sengaja. Pihak penerbit tidak ada keinginan untuk mengubah pengertian dari sila kelima yang salah ketik.
Sebelum dicetak, kata dia, materi telah melalui pengecekan atau editing yang langsung dilakukan penanggung jawab, PGRI dan Dispendikpora Kabupaten Tulungagung.
“Sudah diedit dua kali. Tapi sudah direvisi satu halaman full bareng saat distribusi buku. Perlu diluruskan, kesalahan ketik itu, tidak ada unsur kesengajaan,” tegasnya.
Di sisi lain, Kepala SDN I Beji, Kecamatan Boyolangu, Titik Sulistiyah membenarkan, adanya kesalahan penulisan tersebut pada buku pendamping K-13 kelas IV. Namun tidak berpengaruh pada pembelajaran.
Sebab, para siswa telah diberi materi tentang pengamalan sila-sila dalam Pancasila dengan buku pedoman lain, karena kebetulan saat itu buku pendamping tersebut belum datang.
Kesalahan penulisan teks Pancasila ada pada halaman 15, buku Tema I.
- 4 Bidang FTUI Raih Peringkat 1 di Indonesia dalam Pemeringkatan QS World University
- Heboh Aturan Seragam Sekolah Baru, Disdik Jakarta Bilang Begini
- 6 Fakta soal Penempatan PPPK P1 Swasta, Guru P3 di Sekolah Induk Seharusnya Aman
- Pengamat Pendidikan Nilai Pramuka Harus Ikuti Perkembangan Zaman
- Menteri Nadiem Sebut Kurikulum Merdeka Pulihkan Krisis Pendidikan
- Sinar Primera Group Wakafkan Al-Qur'an sebagai Dukungan pada Pendidkan Agama