Salah Mendarat, Malaysia Minta Maaf, Kirain Helipad Sendiri
jpnn.com - JAKARTA - Perusahaan penerbangan Malaysia, Sabah Air Aviation langsung menyampaikan permintaan maaf pada Indonesia setelah helikopter milik Negeri Jiran itu masuk wilayah Indonesia tanpa izin.
Permintaan maaf ini disampaikan melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Kinabalu. "Mereka sudah sampaikan permintaan maaf. Mereka mengakui salah, karena mengira helipad tempat mereka mendarat adalah helipad Malaysia, karena memang itu di perbatasan. Ternyata helipad Indonesia," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Armanatha Nasir di kantornya, Jakarta, Selasa (30/6).
Menurut pria yang akrab disapa Tata itu, kesalahan terjadi ketika helikopter akan mendarat, helipad digenangi oleh air. Akibatnya sang pilot helikopter menduga helipad tersebut adalah milik Malaysia. Tapi, lanjut Tata, mereka tidak sempat mematikan mesin helikopter dan langsung melakukan take off.
Kemenlu, kata Tata, sudah mengklarifikasi adanya menteri dalam negeri Malaysia di dalam helikopter tersebut. "Kami juga sudah meminta klarifikasi Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Zahrain Mohamed Hashim terkait pendaratan ilegal helikopter tersebut," ujar Tata.
Sebelumnya diberitakan, sebuah helikopter sipil asal Malaysia dilaporkan mendarat di Pos Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Aji Kuning, Pulau Sebatik, Kalimantan Utara. Pendaratan tanpa izin helikopter Negeri Jiran itu terjadi kemarin, Minggu (28/6) sekitar pukul 08:45 WITA.
Belum 5 menit, tanpa izin melaporkan ke otoritas Indonesia setempat, helikopter tersebut langsung terbang kembali. Padahal, petugas TNI Pos Pamtas Aji Kuning sudah memberi peringatan dan sudah mendekat ke helikopter. (flo/jpnn)
JAKARTA - Perusahaan penerbangan Malaysia, Sabah Air Aviation langsung menyampaikan permintaan maaf pada Indonesia setelah helikopter milik Negeri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kejagung Dinilai Tepat dalam Menetapkan Tersangka Korupsi Timah
- Adaptasi Perubahan Iklim, Kementan Siap Tingkatkan Produktivitas Pertanian
- Pj Gubernur Agus Fatoni Jelaskan Terkait 6 Ranperda Provinsi Sumsel
- Pegadaian Berangkatkan Peserta Program Umrah Akbar di Bulan Syawal
- Menaker Ida Fauziyah Minta FKLPI Terus Tingkatkan Kolaborasi BBPVP Bekasi dengan DUDI
- Banyak PPPK Menerima SK, tetapi Jumlah Honorer Masih Bertumpuk