Salak Pondoh Yogyakarta Tembus Sampai Kamboja

Salak Pondoh Yogyakarta Tembus Sampai Kamboja
Pelepasan ekspor salak pondoh. Foto: Dokumentasi Kementerian Perdagangan

“Kami berterima kasih kepada para peserta ECP dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY yang telah mendukung terlaksananya kegiatan ekspor salak pondoh ke Kamboja," ujar Didi.

Dia berkomitmen untuk menjalankan arahan Menteri Perdagangan Muhammad Luthfi dalam mendampingi dan membantu para pelaku usaha potensial dan mendorong usaha kecil dan menengah (UKM) agar siap memasuki pasar internasional dan menjadi pelaku perdagangan global.

Kepala Balai Besar PPEI Heryono Hadi Prasetyo menambahkan program ECP wilayah Yogyakarta ini telah memasuki tahap ketiga yaitu market development dari delapan tahapan pendampingan.

Pada tahap sebelumnya, para peserta ECP diberikan pendampingan mengenai kesiapan dokumen ekspor, hal-hal yang disiapkan ketika bernegosiasi dengan calon pembeli, pengetahuan tentang kepabeanan dan pengiriman barang ekspor, kalkulasi harga ekspor, serta sistem pembayaran ekspor.

“Tahun ini, program ECP dilaksanakan di sepuluh kota, yaitu Semarang, Surabaya, Bandung, Bandar Lampung, Jakarta, Yogyakarta, Banda Aceh, Serang, Samarinda, dan Makassar," ujar Heryono.

Dia menambahkan jumlah pelaku usaha yang mendapatkan pendampingan di setiap wilayah sebanyak 30 orang.

Heryono menjelaskan para peserta ECP mendapatkan pendampingan secara daring melalui webinar selama pandemi Covid-19.

Peserta ECP juga mengikuti kegiatan penjajakan bisnis secara daring dan berkesempatan untuk mengikuti kurasi pameran internasional.

Kemendag melalui Balai Besar PPEI dan PT Serena Sejahtera melepas ekspor produk salak pondoh ke pasar Kamboja.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News