Salam Baru
Oleh: Dahlan Iskan
.jpeg)
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, yang PDI Perjuangan, sangat fasih mengucapkannya.
Akankah kalimat baru itu akan senasib dengan billahi taufiq wal hidayah? Rasanya begitu. Terutama karena suara NU di pemungutan suara Pemilu dianggap sangat penting. Orang mulai ingin terlihat lebih NU dengan mengucapkannya.
Itu sudah mirip dengan tokoh-tokoh PDI Perjuangan harus membuka salam dengan pekikan heroik: ''Merdeka!''. Sampai tiga kali.
Kapan kalimat baru khas NU itu mulai dipakai?
Mas'ud Adnan, tokoh NU Jatim, mengatakan sudah lupa kapan pertama menggunakannya. "Saya terpengaruh oleh teman-teman PMII," ujar Pemimpin Redaksi Harian Bangsa itu.
Menurut Mas'ud, anggota PMII-lah yang paling gencar menggunakannya. PMII adalah organisasi mahasiswa NU.
Setahu Mas'ud, Gus Dur sendiri tidak pernah menggunakan kalimat tambahan itu.
"Sampai saya ketularan tidak pernah menggunakannya," katanya. "Baru belakangan saya terpengaruh teman-teman PMII," tambahnya.
KALIMAT penutup salam ala NU itu memang sulit diucapkan. Pun oleh tokoh Banser seperti Erick Thohir yang menteri BUMN.
- Soal RUU Perampasan Aset, Dave Golkar: Kami Siap Membahas
- Gus Yasin Dukung Agus Suparmanto Jadi Ketum PPP di Muktamar
- Koperasi Merah Putih
- Ahmad Luthfi Minta Fatayat NU Terlibat dalam Program Kecamatan Berdaya
- Bahlil: AMPI di Bawah Ketum Jerry Memiliki Posisi Strategis di Golkar
- Ole Romeny Kembali Jadi Starter di Oxford United, Erick Thohir Mengaku Senang